Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Sebut Rencana Bom Bunuh Diri di Sukoharjo Tak Terdeteksi Polisi

Kompas.com - 05/06/2019, 21:04 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, serangan bom bunuh diri di pos polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) malam, tidak terdeteksi polisi. 

"Saya sudah komunikasi dengan Kapolri. Jadi ini tidak terdeteksi karena ini perseorangan. Dia tidak bermain dalam satu jaringan sehingga memang sulit dideteksi," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Rabu (5/6/2019).

Baca juga: Kapolda Jateng: Orangtua Pelaku Bom Sukoharjo Hampir Dibaiat

Moeldoko mengatakan, kepolisian masih belum dapat mengetahui apa latar belakang pelaku meledakkan diri di pos polisi tersebut. 

Pihak kepolisian baru sebatas mengetahui sifat dan karakter sang pelaku beserta latar belakang kehidupannya. 

"Kalau dilihat dari  latar belakang, yang  bersangkutan itu baik-baik. Dalam artian bukan dari lingkungan ekonomi sulit. Hanya memang dia ini pendiam," ujar Moeldoko.

"Oleh sebab itu kita belum  tahu persis apa latar belakang dia yang sebenarnya, apa yang menjadi garis perjuangan dia. Inilah yang masih terus didalami oleh pihak  kepolisian  sampai saat ini," lanjut dia. 

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Sukoharjo Minta Uang Orangtua Beli Komponen Bom

Meski demikian, Moeldoko  memastikan, pengamanan  oleh polisi saat ini sudah maksimal atas kejadian itu.

"Secara nasional, keamanan kita tingkatkan. Dengan ada kejadian itu, justru semakin meningkat keamanan. Tadinya sih kita di dalam menghadapi Lebaran ini sudah cukup bagus. Setelah kejadian ini, kita semakin meningkatkan keamanan," ujar Moeldoko.

Ledakan diduga bom bunuh diri mengguncang pos polisi Kartasura, Sukaharjo Senin malam.

Pelaku mengalami luka parah di lokasi dan telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Selain pelaku, tidak ada korban lainnya.

Menurut keterangan polisi, pelaku berinisial RA itu telah terpapar paham radikal. 

RA diketahui telah berbaiat kepada pemimpin ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com