Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Pelaku Bom Kartasura Belajar Merakit Peledak dari Internet

Kompas.com - 05/06/2019, 09:27 WIB
Abba Gabrillin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menyebut pelaku peledakan di dekat Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, diduga melakukan aksinya hanya seorang diri. Pelaku diduga belajar sendiri membuat bom dari internet.

"Dalam kasus ini, sampai hari ini, kesimpulan sementara sudah mendekati 90 persen ya, bahwa pelaku itu adalah lone wolf, bekerja sendiri," ujar Tito saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (5/6/2019).

Menurut Tito, pelaku diduga aktif menggunakan internet dan sosial media. Dari media tersebut pelaku terpapar paham radikalisme dan terinspirasi untuk melakukan teror.

Baca juga: 8 Fakta Perihal Ledakan Bom Bunuh Diri Pos Polisi di Kartasura

Pelaku kemudian belajar cara merakit bom melalui internet. Hal itu diakui sendiri pelaku yang masih dalam keadaan hidup dan dirawat di rumah sakit.

Menurut Tito, di rumah pelaku ditemukan bahan-bahan pembuatan bom dan alat untuk membuat bom.

"Sudah bisa dibuktikan bahan-bahannya memang mudah dicari. Kemudian bomnya kami lihat itu tidak sempurna. Kalau dia sempurna, pasti dia meledak besar," kata Tito.

Baca juga: Soal Bom di Pospol Kartasura, Buya Syafii Maarif Sebut Pelakunya Kalap

Ledakan yang disebut sebagai bom bunuh diri terjadi di pos polisi Tugu Kartasura milik Polres Sukoharjo, Senin malam pukul 23.00 WIB.

Pelaku mengalami luka parah di lokasi dan telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Selain pelaku, tidak ada korban lainnya.

Menurut keterangan polisi, pelaku berinisial RA itu telah terpapar paham radikal. Namun, Polisi belum menemukan indikasi RA tergabung dalam jaringan kelompok teroris manapun.

Kompas TV Berikut 3 berita terpopuler yang terjadi hari ini: 1. Polisi menyatakan terduga pelaku bom bunuh diri di Pos Pengamanan Lebaran Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah terpapar paham ISIS. 2. Polisi belum mengabulkan permohonan penangguhan penahanan untuk tersangka dugaan makar, Eggi Sudjana. 3. Sistem satu arah di Tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Palimanan dihentikan. SIstem satu arah akan kembali diterapkan saat arus balik yaitu pada 7-10 Juni 2019. #top3news #bomkartasura #sistemtransjawa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com