JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Nasdem Kresna Dewanata Phrosakh berharap kepolisian dapat mengungkap auktor intelektualis di balik kerusuhan pasca-demonstrasi hasil pilpres pada 22 Mei 2019 di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat.
Pasalnya, polisi sudah menangkap enam pelaku di lapangan dan menjadi tersangka selaku koordinator lapangan.
Mereka diduga melakukan transaksi jual beli senjata, menciptakan martir untuk memanaskan massa, hingga melakukan upaya pembunuhan terhadap pejabat negara.
"Di sidang yang terhormat ini, kita berharap bahwa para intelektual-intelektual yang ada di belakang ini (kerusuhan) juga perlu diusut tuntas," ujar Kresna dalam Rapat Paripurna ke-18 DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Baca juga: 3 Kelompok Perusuh yang Diduga Terlibat Kerusuhan 22 Mei 2019...
Kresna berharap DPR dapat mendorong kepolisian untuk segera mengusut kasus kerusuhan tersebut agar masyarakat mendapat keterangan yang jelas.
Sebab, kata dia, banyak kalangan masyarakat yang bertanya-tanya terkait dalang di balik kerusuhan.
"Karena masyarakat menanyakan kalau pelaku-pelaku di lapangan sudah mulai ditangkap, tapi siapakah aktor-aktor intelektual yang menggerakkan hal tersebut sehingga demonya menjadi ricuh," kata dia.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa yang terjadi pada 21-22 Mei 2019 di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berakhir rusuh.
Baca juga: PSI Minta Polri Usut Tuntas Dalang Kerusuhan 22 Mei
Polisi mengungkap adanya kelompok pihak ketiga yang ingin menciptakan martir dalam aksi menolak hasil pilpres pada 22 Mei 2019 di depan gedung Bawaslu, Jakarta.
Selain itu, kelompok ini juga diduga berniat melakukan upaya pembunuhan terhadap empat pejabat negara dan seorang pemimpin lembaga survei.
Sementara, berdasarkan keterangan Divisi Humas Polri, korban meninggal dunia akibat kerusuhan saat aksi protes terhadap hasil Pilpres 2019 berjumlah tujuh orang.
Sementara itu, seorang korban aksi 22 Mei yang meninggal dunia teridentifikasi terkena peluru tajam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.