Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diutus Jokowi, Kasetpres Jenguk Personel Polri Korban Rusuh 22 Mei

Kompas.com - 28/05/2019, 15:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Selasa (28/5/2019) siang, menjenguk sejumlah personel kepolisian yang menjadi korban dalam kerusuhan 22 Mei 2019.

Para personel Polri itu masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kegiatan Heru tersebut merupakan permintaan langsung dari Presiden Joko Widodo yang belum sempat menjenguk para polisi lantaran kegiatannya yang sangat padat.

"Sejak ada berita Polri jadi korban, eliau segera perintahkan kepada saya selaku Kasetpres untuk menjenguk mewakili Beliau," ujar Heru, usai menjenguk.

Baca juga: Kapolri Jenguk Polisi Korban Kerusuhan 22 Mei 2019

 

"Saya tadi sampaikan mohon maaf karena Pak Presiden dan keluarga belum sempat hadir, maka diwakili oleh saya," lanjut dia.

Kepada para personel Polri yang tengah menjalani perawatan, Heru menanyakan satu per satu kondisi mereka. Ia juga menggali kronologi insiden yang menimpa para polisi itu.

Pada kesempatan itu, Heru menyampaikan ucapan terima kasih dari Presiden Jokowi kepada seluruh personel TNI-Polri yang sudah bekerja keras menciptakan kondusivitas keamanan ketertiban di Ibu Kota pasca-Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil Pemilu 2019.

"Ucapan agar personel Polri cepat sembuh dari Presiden juga saya sampaikan. Agar mereka bisa berkumpul bersama keluarga," ujar Heru.

Baca juga: Bertemu Fadli Zon, Ini yang Disampaikan Keluarga Korban Kerusuhan 22 Mei

 

Selain menyampaikan pesan dari Presiden, Heru juga menyerahkan bantuan kepada para personel Polri itu.

Di rumah sakit tersebut, Heru menjenguk 7 personel Polri yang menjadi korban rusuh 22 Mei 2019.

Ke-7 personel Polri itu, yakni AKP Ibrahim J Sadjab, Bripda Wahyu, AKP Agus Sumarno, Bripda M Al Ikhlas, Aiptu Julius, Bripda Yoseph, dan Bharatu M Heru Prasetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com