Salin Artikel

Diutus Jokowi, Kasetpres Jenguk Personel Polri Korban Rusuh 22 Mei

Para personel Polri itu masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kegiatan Heru tersebut merupakan permintaan langsung dari Presiden Joko Widodo yang belum sempat menjenguk para polisi lantaran kegiatannya yang sangat padat.

"Sejak ada berita Polri jadi korban, eliau segera perintahkan kepada saya selaku Kasetpres untuk menjenguk mewakili Beliau," ujar Heru, usai menjenguk.

"Saya tadi sampaikan mohon maaf karena Pak Presiden dan keluarga belum sempat hadir, maka diwakili oleh saya," lanjut dia.

Kepada para personel Polri yang tengah menjalani perawatan, Heru menanyakan satu per satu kondisi mereka. Ia juga menggali kronologi insiden yang menimpa para polisi itu.

Pada kesempatan itu, Heru menyampaikan ucapan terima kasih dari Presiden Jokowi kepada seluruh personel TNI-Polri yang sudah bekerja keras menciptakan kondusivitas keamanan ketertiban di Ibu Kota pasca-Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil Pemilu 2019.

"Ucapan agar personel Polri cepat sembuh dari Presiden juga saya sampaikan. Agar mereka bisa berkumpul bersama keluarga," ujar Heru.

Selain menyampaikan pesan dari Presiden, Heru juga menyerahkan bantuan kepada para personel Polri itu.

Di rumah sakit tersebut, Heru menjenguk 7 personel Polri yang menjadi korban rusuh 22 Mei 2019.

Ke-7 personel Polri itu, yakni AKP Ibrahim J Sadjab, Bripda Wahyu, AKP Agus Sumarno, Bripda M Al Ikhlas, Aiptu Julius, Bripda Yoseph, dan Bharatu M Heru Prasetyo.

https://nasional.kompas.com/read/2019/05/28/15101621/diutus-jokowi-kasetpres-jenguk-personel-polri-korban-rusuh-22-mei

Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke