Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Penasihat KPK yang Disebut Bakal Maju Jadi Calon Pimpinan

Kompas.com - 24/05/2019, 21:38 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Santoso mengungkapkan, dari tiga penasihat KPK, diperkirakan ada yang ikut seleksi calon pimpinan KPK periode 2019-2023.

KPK diketahui memiliki tiga penasihat. Selain Budi, ada dua penasihat lainnya bernama M Tsani Annafari dan Sarwono Sutikno.

"Penegasan saja ya, mungkin salah satu atau salah dua dari penasihat akan daftar ya jadi calon pimpinan. Yang jelas bukan saya. Tunggu tanggal mainnya," kata Budi di sela-sela buka puasa bersama jurnalis di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (24/5/2019).

Sementara, Budi tak ikut mendaftar dikarenakan dirinya ingin menuntaskan pekerjaannya hingga tahun 2021. Budi ingin menjadi jembatan komunikasi antara pimpinan KPK saat ini dengan pimpinan baru nanti.

Baca juga: Agus Rahardjo Minta Publik Awasi Kinerja Pansel Pimpinan KPK

Budi sebenarnya mengharapkan dari lima pimpinan KPK saat ini, ada yang kembali mendaftar sebagai calon pimpinan. Namun, ia memperkirakan kecil kemungkinan pimpinan lama yang maju bisa lolos seleksi lagi.

"Kan kalau melihat empat periode sebelumnya itu kan enggak pernah terjadi. Karena di periode sebelumnya pun pimpinan yang daftar hanya sampai di DPR dan enggak lolos. Dan kemungkinan itu bisa terulang," kata dia.

Sebagai penasihat, Budi ingin ada rencana program yang berkelanjutan ketika transisi kepemimpinan di internal KPK terjadi. Sehingga, kinerja KPK bisa semakin diperkuat.

"Meskipun jadi penasihat, saya akan menjembatani itu. Semoga saya sedikit banyak tidak full menjadi staggering (mengatur) seperti konsep awalnya, tetapi paling enggak saya tahu apa yang direncanakan periode empat ini, dan itu bisa saya sampaikan, saya dorong pada pimpinan periode lima nanti," katanya.

"Jadi tunggu tanggal mainnya. Semoga salah satu atau salah dua dari tiga penasihat ini akan mendaftar jadi calon pimpinan. Saya sudah menyatakan bahwa saya akan menyelesaikan periode saya (sebagai penasihat) sampai selesai," sambungnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, Jumat (17/5/2019).

Baca juga: Ketua Pansel Pimpinan KPK: Kami Independen dan Amanah

Penetapan Pansel tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 54/P Tahun 2019 tentang Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Masa Jabatan Tahun 2019-2023.

Pansel Capim KPK 2019-2023 akan bekerja menyeleksi calon pimpinan KPK periode 2019-2023 sejak Keputusan Presiden ditetapkan.

Mereka akan bertugas menyaring dan mengusulkan nama-nama calon kepada Presiden dan bekerja hingga terbentuknya pimpinan KPK periode 2019-2023.

Kompas TV Presiden Joko Widodo telah menetapkan 9 anggota Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK 2019-2023. Pansel ini dibentuk untuk menjamin kualitas dan transparansi dalam seleksi calon pimpinan KPK, yang akan berakhir masa jabatan pimpinan KPK saat ini pada 21 Desember 2019. Simak 9 anggotanya di video berikut ini. #panselkpk #presidenjokowi #kpk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com