JAKARTA, KOMAPAS.com - Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes mengatakan, pasca pemilu serentak 2019, masyarakat membutuhkan anggota DPR yang kuat di Parlemen.
Ia menilai banyaknya partai politik yang bergabung dengan pemerintah akan membuat daya kritik DPR terhadap pemerintah menjadi berkurang.
"Parlemen akan jadi mandul, daya kritis parlemen akan hilang, tidak muncul lagi. Presiden butuh memberikan warisan bahwa koalisi itu soal persamaan platform (arah politik) bukan soal pragmatis saja," kata Arya dalam diskusi "Pasca Penetapan Pemenangan" di Populi Center, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Baca juga: Pengamat: Agar Seimbang, Jabatan Ketua MPR Lebih Baik Diisi Oposisi
Arya mengatakan, Jokowi harus menunjukkan kepada publik bahwa partai-partai koalisi itu dibangun berdasarkan persamaan arah politik.
"Tapi jika berdasarkan presiden butuh dukungan yang kuat di parlemen sehingga mereka (parpol) mendukung, partai-partai ini itu menurut saya tidak baik juga," ujarnya.
Baca juga: Tekan Budaya Pragmatis, Jokowi Disarankan Tolak Permintaan Koalisi Partai Oposisi
Selanjutnya, Arya mengatakan, dukungan dari partai-partai politik memang memudahkan pemerintah dalam mengajukan kebijakan-kebijakan baru. Tetapi, akan membuat kebijakan tersebut lemah dari pengawasan.
"Makanya menurut saya, itu hanya di presiden apakah presiden akan memberikan warisan parlemennya yang kuat, atau apakah memberikan hukuman bagi partai yang tidak mendukungnya di Pilpres," imbuhnya.