Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

68 Persen Petahana DPRD Kabupaten Diprediksi Tak Lolos Pileg

Kompas.com - 17/05/2019, 20:09 WIB
Abba Gabrillin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (Adkasi) memperkirakan 68 persen petahana DPRD Kabupaten tidak lolos dalam pemilihan anggota legislatif 2019.

Adkasi menduga kekalahan ini akibat maraknya politik uang menjelang pemilu.

"Petahana yang gagal ini akibat politik uang. Tidak ada masalahnya dengan pemungutan suara," ujar Ketua Adkasi Lukman Said di SCBD Jakarta, Jumat (17/5/2019).

Baca juga: 22 Caleg Artis Sumbar Gagal Dapatkan Kursi

Menurut Lukman, perlu ada revisi dalam Undang-Undang tentang Pemilu. Khususnya, terkait larangan politik uang dan sanksi berat yang harus diberikan.

Lukman mengatakan, dalam Pemilu 2019, orang yang mendapat sanksi hanya sebatas tim sukses atau orang yang disuruh membagikan uang kepada masyarakat. Sementara, caleg yang bersangkutan malah tidak mendapat sanksi.

Selain itu, menurut Said, kekalahan ini adalah dampak buruk sistem rekrutmen partai politik. Dalam menetapkan calon, partai tidak lagi melihat kader terbaik, tetapi mencari tokoh yang memiliki cukup pembiayaan.

Baca juga: 4 Fakta Penggelembungan Suara Caleg Gerindra, Dilakukan PPK hingga Diupah Rp 100 Juta

Menurut Said, sistem demikian memberikan dampak buruk, karena DPRD Kabupaten berpotensi diisi orang-orang yang tidak berkualitas dan berkompeten.

Said dan anggota Adkasi lainnya mendorong agar dalam pelaksanaan pileg selanjutnya, ada penguatan dalam pemberian sanksi politik uang yang diatur dalam undang-undang. 

Kompas TV Menanggapi sejumlah aksi protes yang terjadi belakangan ini, Bawaslu berharap masyarakat dapat melaporkan temuannya kepada badan yang berwenang untuk menyelesaikan perkara. Selain itu keberatan hasil hitung suara dapat disampaikan oleh para saksi dari caleg ataupun partai politik dalam proses rekapitulasi berjenjang. Imbauan ini pun disampaikan Bawaslu untuk Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi yang memilih untuk menunjukkan temuan internalnya ke publik dalam acara simposium di Hotel Grand Sahid Jaya. #ProtesHasilHitung #Bawaslu #BPNPrabowoSandi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com