Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ormas Islam di DKI Serukan Persatuan Pasca-Pemilu 2019

Kompas.com - 13/05/2019, 18:42 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU), PW Muhammadiyah, Lembaga Persaudaraan Ormas Islam bersama sekitar 20 ormas lainnya di DKI Jakarta menyerukan persatuan pasca Pemilu 2019.

Mereka tergabung dalam Forum Silaturahim Ormas dan Lembaga Keagamaan Provinsi DKI Jakarta. Seruan itu disampaikan oleh perwakilan Forum, Katib Syuriah PWNU Jakarta, Ahmad Zahari, Senin (13/5/2019).

"Kami berkomitmen untuk meneguhkan kembali komitmen keagamaan, komitmen kebangsaan serta merajut dan merawat kembali ukhuwah islamiyah (persaudaraan umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan bangsa) dan ukhuwah insaniyyah (persaudaraan sesama manusia)," kata Zahari di kantor PWNU Jakarta, Senin.

Baca juga: Prabowo-Sandiaga Siap Rajut Persatuan Bangsa Setelah Pilpres

Zahari menegaskan, ormas dan kelembagaan yang tergabung dalam forum berkomitmen menjaga atau menciptakan suasana yang aman, sejuk dan damai pasca-Pemilu 2019.

"Kami berkomitmen untuk berkontribusi secara aktif dan partisipatif dalam membangun masyarakat Jakarta yang toleran," katanya.

Selain itu, kata Zahari, Forum juga sepakat untuk membangun kesadaran bersama untuk menjaga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-Undang Dasar 1945.

Sementara itu, perwakilan Majelis Tabligh PW Muhammadiyah Jakarta, Widodo, mengapresiasi kegiatan ini.

Menurut dia, momen bulan Ramadhan dan Pemilu 2019 yang berjalan beriringan, patut menjadi momentum semua pihak untuk merajut kembali rasa persaudaraan.

"Mari bersama-sama kita rajut kembali silaturahim kita bersama setelah hiruk pikuk Pemilu. Mudah-mudahan nanti pada masa penetapan yang dilakukan oleh KPU, sebagai lembaga pemilihan, kita harapkan, tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan bagi negara kita," kata dia.

Baca juga: Menhan: Tak Ada Lagi 01 02, Waktunya Persatuan Indonesia

Widodo berharap semua pihak nantinya bisa menerima keputusan yang ditetapkan KPU terkait hasil Pemilu 2019. Menurut dia, apabila ada pihak-pihak yang merasa tidak puas, mereka harus menyalurkannya sesuai koridor yang telah diatur oleh negara.

"Kalau memang ada bentuk-bentuk suatu ketidakpuasan ya harus ditindaklanjuti dan diberikan wadah sesuai aturan yang berlaku sehingga seluruhnya nanti bisa legowo terhadap keputusan yang diambil," ujar Widodo.

Kompas TV Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut penyebab utama kematian ratusan petugas KPPS pasca-pemilu 17 April bukanlah kelelahan. Penyakit yang sebelumnya diderita, seperti jantung dan saraf menjadi pemicu meninggalnya petugas KPPS. Hal itu disampaikan Ketua IDI dalam diskusi terbuka di kantor Ikatan Dokter Indonesia. Anggota KPPS yang meninggal saat bertugas terus bertambah. Hingga Minggu (13/5) siang, jumlah petugas KPPS yang meninggal mencapai 469 orang. #PetugasKPPSMeninggal #PetugasKPPSSakit #KPPS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com