Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Tak Dapat Kursi DPR di Dapil Sumbar, Ini Kata Ketua DPD

Kompas.com - 13/05/2019, 15:09 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI-Perjuangan kehilangan kursi dalam Pemilihan Legislatif 2019 di Sumatera Barat. Padahal pada Pemilu 2014, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri mengantongi dua kursi.

Ketua DPD PDI-P Sumatera Barat sekaligus caleg petahana di daerah pemilihan tersebut, Alex Indra Lukman mengatakan sebenarnya suaranya secara pribadi mengalami kenaikan.

"Sebagai anggota DPR yang mewakili Sumbar saya memperoleh kenaikan suara pribadi lebih dari 100 persen dibandingkan 2014," ujar Alex kepada Kompas.com, Senin (13/5/2019).

Alex mengatakan, perolehan suara itu bukti bahwa dirinya mampu menjalankan tugas sebagai anggota DPR dengan baik.

Baca juga: Rekapitulasi KPU: PDI-P Menang di Sulbar, Disusul Gerindra dan Nasdem

"Tetapi saya juga mengakui bahwa sebagai ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Barat gagal meningkatkan suara partai, kegagalan itu adalah tanggung jawab saya sepenuhnya," kata dia.

Alex sendiri tidak tahu apa persis apa yang membuat perolehan suara PDI-P di Sumbar menurun. Dia tidak menceritakan detail mengenai hambatan-hambatannya selama masa kampanye lalu. Sebab dia sendiri justru mengalami kenaikan suara.

Namun dia menilai banyak faktor yang menyebabkan PDI-P kehilangan kursi.

Salah satunya adalah hoaks yang menimpa pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan PDI-Perjuangan.

Hoaks ini, kata Alex, sebenarnya menyebar ke seluruh Indonesia. Namun, lanjut dia, Sumatera Barat sejak dulu merupakan loyalis calon presiden Prabowo Subianto sehingga banyak hoaks yang cukup berpengaruh di sana.

"Harus kita sadari bersama pesta demokrasi kali ini hanya disibukan dengan hoaks yang terstruktur dan masif," ujar Alex.

Baca juga: Tak Satu Pun Caleg PDI-P dari Sumatera Barat Lolos ke Senayan

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat telah menyelesaikan rekapitulasi suara Pemilu 2019, Minggu (12/5/2019) malam.

Hasilnya, Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendapat masing-masing tiga kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2019-2024.

Gerindra dan PAN mengirimkan dua wakilnya dari daerah pemilihan Sumbar I dan masing-masing satu wakil di Sumbar II. Sementara PDI Perjuangan kehilangan kursi.

Kompas TV Caleg PAN Eggy Sudjana tidak memenuhi panggilan Polda Metro Jaya atas panggilan pemeriksaan terkait kasus dugaan seruan <em>people power</em>. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyatakan pemeriksaan terhadap Eggy Sudjana masih dibutuhkan karena masih terdapat sejumlah pertanyaan yang ingin diklarifikasi. Eggy sedianya dijadwalkan diperiksa penyidik pada Jumat (3/5/2019) siang ini. Laporan kasus seruan <em>people power</em> terhadap Eggy Sudjana sebelumnya disampaikan politisi PDI Perjuangan ke Polda Metro Jaya. Sementara itu kuasa hukum Eggy Sudjana melalui kuasa hukumnya menyatakan keterangan yang ia berikan pada pemeriksaan sebelumnya sudah dianggap cukup. #EggySudjana #PeoplePower #PoldaMetroJaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com