Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan: Banyak yang Harus Dipertimbangkan jika Demokrat Mau Gabung Koalisi Jokowi

Kompas.com - 03/05/2019, 12:30 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menilai, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan jika Partai Demokrat hendak bergabung ke dalam koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Hal ini disampaikan Puan menanggapi pertemuan Jokowi dan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

"Ya kan ada hal tertentu yang harus kita pertimbangkan bagaimana nantinya (jika Demokrat mau bergabung)," kata Puan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Baca juga: AHY Pakai Mobil Berpelat B 2024 AHY ke Istana, Apa Maknanya?

Puan mengatakan, sejumlah hal yang menjadi pertimbangan itu harus dibicarakan terlebih dahulu dengan seluruh partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf pada pilpres 2019.

"Kan kita lihat ini bukan hanya PDI-P, tapi semua partai yang masuk di koalisinya Pak Jokowi lah nanti kita harus sama-sama bicara," kata dia.

Namun, saat ditanya hal apa saja yang akan dipertimbangkan, Puan enggan merinci lebih jauh.

"Ya banyak lah, banyak hal," kata dia.

Baca juga: Jokowi: Terima Kasih, Mas AHY...

Puan menilai pertemuan antara Jokowi dan AHY kemarin adalah silaturahim biasa. Ia menilai, silaturahim pascapemungutan suara pilpres 2019 ini sangat positif.

Ia berharap Jokowi juga bisa segera bersilaturahim dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

"Kalau saya alhamdulilah, silaturahim itu tetap harus dilakukan," ujar Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini.

Baca juga: AHY: Mudah-mudahan 22 Mei, Kita Menerima Apa Pun Hasil KPU...

Jokowi dan AHY bertemu empat mata di Istana Merdeka, Kamis (2/5/2019) kemarin.

AHY mengaku, kedatangannya ke Istana atas undangan dari Presiden Jokowi. Keduanya berbincang empat mata selama sekitar 30 menit.

Usai pertemuan, AHY memberi keterangan pers kepada media tanpa didampingi Jokowi. Ia menegaskan bahwa pertemuannya dengan Jokowi hanya silaturahim pascapilpres.

AHY juga mengajak semua pihak untuk menunggu pengumuman resmi pemenang pilpres oleh KPU yang baru akan dilakukan pada 22 Mei.

"Sikap terbaik bagi kita adalah menunggu sampai dengan perhitungan terakhir yang nanti akan diumumkan secara resmi oleh KPU, penyelenggara Pemilu, yang kita harapkan benar-benar bisa menjalankan tugasnya hari ini yang berat," ujar AHY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com