Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

54 Petugas KPPS Meninggal, Desakan Evalusi Muncul dan Tanggapan KPU

Kompas.com - 22/04/2019, 14:08 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.comPemilu 2019 yang dilakukan pada 17 April lalu berjalan dengan diwarnai kabar duka. Lebih dari 50 orang meninggal dunia menjelang dan saat pemungutan suara, hingga saat penghitungan suara berlangsung.

Sebagian besar dari korban yang meninggal dunia mengalami kelelahan parah setelah bekerja sekitar 24 jam nonstop untuk menyiapkan, melaksanakan, dan menghitung suara yang telah masuk.

Pemilu kali ini memang berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya. Pada Pemilu 2019, masyarakat Indonesia untuk kali pertama mencoblos lima surat suara, terdiri dari presiden-wakil presiden, DPR RI, DPRD provinsi, DPRD Kota/Kabupaten, dan DPD RI secara bersamaan.

Hal itu membuat proses pemilu berjalan lebih lama, beban pekerjaan para petugas pun semakin berat.

54 orang meninggal

Komisioner Komisi Pemilihan Umum Viryan Azis menyatakan, berdasarkan data KPU ada 86 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang ditimpa musibah.

Berdasarkan data itu, diketahui bahwa 54 orang meninggal dunia dan 32 orang sakit.

Baca juga: KPU: 54 Petugas KPPS Meninggal Dunia, 32 Orang Sakit

Menurut Viryan, petugas yang meninggal dunia ataupun sakit sebagian besar karena kelelahan. Ada pula petugas yang mengalami kecelakaan.

Jumlah tersebut masih mungkin bertambah lantaran KPU terus melakukan pembaruan data. Saat ini, petugas juga masih melakukan rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.

"Sangat mungkin masih bertambah karena sekarang rekapitulasi suara di kecamatan sedang berlangsung, KPPS, PPS, dan PPK terus merekap suara," ujar Viryan.

Evaluasi

Banyaknya petugas yang meninggal selama proses pemilu, baik karena kelelahan, sakit, ataupun mengalami kecelakaan, mengundang keprihatinan dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Di Jawa Barat, setidaknya ada 12 petugas KPPS yang meninggal dunia. Sebagian besar meninggal dunia akibat kelelahan.

Baca juga: 12 Petugas KPPS di Jabar Meninggal, KPU Ungkap Penyebabnya

Dedi Mulyadi mendesak pemerintah melakukan evaluasi terhadap proses Pemilu 2019 yang menelan banyak korban jiwa.

"Banyaknya petugas KPPS yang meninggal membutuhkan penyikapan yang serius dari pemerintah. Setelah proses pemilu selesai ini harus dievaluasi segera oleh pemerintah," kata Dedi, Jumat (19/4/2019).

Menurut dia, ini merupakan pemilu yang sangat melelahkan dan menguras banyak tenaga. Tidak hanya fisik, Dedi menikai tekanan juga terasa secara psikologis.

"Tekanan psikologisnya jadi beragam, harus mengurus pilpres terus legislatif. Konsentrasi bisa terpecah," ucap Dedi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com