Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perbandingan Suara Jokowi dan Prabowo pada Pemilu 2019 dan 2014

Kompas.com - 18/04/2019, 17:54 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Joko Widodo dan Prabowo Subianto adalah dua calon presiden yang dua kali menjadi rival dalam pergelaran pemilu presiden di Indonesia, yakni Pemilu 2014 dan 2019.

Keduanya sama-sama mencalonkan diri bersama wakilnya masing-masing. Pada 2014, Jokowi menggandeng mantan Ketua Umum Partai Golkar yang juga mantan wakil presiden, Jusuf Kalla. Mereka terpilih menjadi presiden juga wakil presiden untuk periode 2014-2019.

Sementara Prabowo pada 2014 maju bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, namun kalah suara.

Tahun ini, Jokowi dan Prabowo kembali tampil, namun dengan calon yang berbeda. Calon tahun ini diusung berdasarkan keputusan politik bersama partai koalisinya.

Jokowi sebagai calon petahana menjatuhkan pilihan pada sosok mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin. Adapun, Prabowo mantap menarik sosok Wakil Gubernur DKI Jakarta waktu itu, Sandiaga Uno, untuk menjadi wakilnya.

Oleh karena itu, banyak pihak yang menyebut Pemilu 2019 sebagai ajang tanding ulang atau rematch antara Jokowi dan Prabowo.

Baca juga: Perbandingan Suara Parpol Pemilu 2019 dengan 2014, Data Quick Count Litbang Kompas 87 Persen

Pada 2014, Jokowi ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang pemilu dan dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia, bersama Jusuf Kalla.

Kemudian, pada Pemilu 2019 yang diselenggarakan Rabu (17/4/2019) kemarin, Jokowi dinyatakan kembali unggul atas pesaing lamanya. Hal ini berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count yang dilakukan berbagai lembaga survei.

Salah satu lembaga survei yang melakukan quick count Pemilu Serentak 2019 adalah Poltracking. Hingga Kamis (18/4/2019) sore, jumlah sampel suara yang masuk sudah ada di angka 99,3 persen.

Meskipun belum resmi, akan tetapi hasil hitung cepat ini dapat dijadikan referensi hasil pemilu sebenarnya  yang akan disampaikan oleh KPU nantinya.

Dan berikut ini, perbandingan perolehan suara antara Jokowi dan Prabowo pada Pemilu 2014 (data KPU) dan Pemilu 2019 (data Poltracking 99,30 persen).

Jokowi

2019: (Jokowi-Ma’ruf): 54,87 persen
2014: (Jokowi-JK): 53,15 persen

Prabowo

2019: (Prabowo-Sandi): 45,13 persen
2014: (Prabowo-Hatta): 46,85persen

Sementara ini, Jokowi mengalami kenaikan perolehan suara sementara Prabowo justru sebaliknya, meskipun jumlahnya tidak terlalu signifikan.

Berikut ini perolehan suara Jokowi dan Prabowo dalam dua kali pemilu  yang diperinci dalam perolehan per provinsi.

Aceh

Jokowi: 45,61 persen (2014) | 12,98 persen (2019)
Prabowo: 54,39 persen (2014) | 87,02 persen (2019)

Sumatera Utara

Jokowi: 55,24 persen (2014) | 61,52 persen (2019)
Prabowo: 44,76 persen (2014) | 38,48 persen (2019)

Sumatera Barat

Jokowi: 23,08 persen (2014) | 12,09 persen (2019)
Prabowo: 76,92 persen (2014) | 87,91 persen (2019)

Riau

Jokowi: 49,88 persen (2014) | 38,84 persen (2019)
Prabowo: 50,12 persen (2014) | 61,16 persen (2019)

Jambi

Jokowi: 50,75 persen (2014) | 29,63 persen (2019)
Prabowo: 49,25 persen (2014) | 30,37 persen (2019)

Sumatera Selatan

Jokowi: 48,74 persen (2014) | 37,99 persen (2019)
Prabowo: 51,26 persen (2014) | 62,01 persen (2019)

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com