Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Deja vu" Klaim Menang Prabowo, Sujud Syukur, hingga Momen Pilpres 2014

Kompas.com - 18/04/2019, 04:26 WIB
Ihsanuddin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Momen Pilpres 2014 ketika calon presiden Prabowo Subianto mengklaim kemenangan dan melakukan sujud syukur kembali terulang pada Pilpres 2019.

Seperti pengulangan atau deja vu, pada 2014 Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa melakukan sujud syukur seusai memantau hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei.

Ada empat lembaga survei yang saat itu memenangkan Prabowo-Hatta, yakni Jaringan Suara Indonesia (JSI), Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Lembaga Survei Nasional (LSN), dan Indonesia Research Center (IRC).

Sementara hasil hitung cepat lembaga survei lain menunjukkan kemenangan untuk Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Namun, Prabowo hanya berpegang pada empat hasil hitung cepat yang memenangkannya dan mengenyampingkan hasil dari lembaga lain.

"Saudara-saudara sekalian, sebangsa setanah air, teman-teman media, kami dari Koalisi Merah Putih memantau dan mengumpulkan keterangan yang masuk dari quick count sejumlah lembaga survei dan dari lembaga survei yang kami gunakan sebagai acuan," kata Prabowo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/7/2014).

Baca juga: Klaim Menang, Prabowo Sujud Syukur Tanpa Sandiaga

"Kami bersyukur bahwa semua keterangan yang masuk menunjukkan bahwa kami, pasangan nomor urut satu, Prabowo-Hatta, mendapat dukungan dan mandat dari rakyat Indonesia," kata dia.

Setelah menyampaikan pernyataan, Prabowo melakukan sujud syukur di lantai semen pelataran rumah. Aksi itu diikuti oleh Hatta Rajasa, Aburizal Bakrie, dan beberapa rekan koalisi lain selama sekitar 7 detik.

Sontak saja seisi rumah langsung riuh meneriakkan Allahu Akbar. Setelah itu, mereka juga menyanyikan yel-yel kemenangan Prabowo-Hatta.

Namun, hitung cepat empat lembaga survei yang dijadikan acuan oleh Prabowo itu ternyata salah. Hitungan resmi Komisi Pemilihan Umum menunjukkan pasangan Jokowi-JK sebagai peraih suara terbanyak Pemilu Presiden 2014.

Pasangan itu meraih kemenangan 70.997.85 suara (53,15 persen). Jumlah itu berselisih 8.421.389 suara dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang meraih 62.576.444 suara (46,85 persen).

De javu Pilpres 2019

Aksi sujud syukur kembali dilakukan oleh Prabowo di tempat yang sama pada Rabu (17/4/2019) malam. Kali ini jumpa pers dan aksi sujud syukur dilakukan di atas panggung merah yang ada di depan rumah di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru.

Namun, kali ini Prabowo tidak mengklaim kemenangannya berdasarkan hasil hitung cepat. Prabowo kali ini mengklaim kemenangan berdasarkan hasil hitungan manual atau real count yang dilakukan tim internalnya.

Prabowo mengklaim hitungan riil internal menunjukkan dirinya bersama calon wakil presiden Sandiaga Uno telah memperoleh suara sebesar 62 persen.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com