Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Isu, BPN Pastikan Hubungan Prabowo dan Sandiaga Tetap Baik

Kompas.com - 18/04/2019, 14:27 WIB
Abba Gabrillin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan memastikan hubungan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Uno tetap dalam kondisi baik.

Ferry membantah isu seputar hubungan keduanya yang tidak baik pascapemungutan suara, Rabu (18/4/2019).

"Enggak ada, (isu) itu bohong. Saya ada di dalam. Ada Bu Nur Asia, ada Pak Sandi," ujar Ferry saat ditemui di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2019).

Baca juga: Deja vu Klaim Menang Prabowo, Sujud Syukur, hingga Momen Pilpres 2014

Menurut Ferry, Sandiaga tidak mendampingi Prabowo saat berpidato karena Sandi sedang dalam kondisi tidak sehat.

Pada Rabu kemarin, dokter datang ke kediaman Prabowo di Kertanegara untuk memeriksa keadaan Sandiaga.

Ferry mengatakan, Sandiaga tidak mengalami sakit yang cukup serius. Menurut Ferry, Sandiaga sedikit lemas dan butuh istirahat, sehingga tidak dapat mendampingi Prabowo.

"Enggak ada (ribut-ribut), orang Prabowo sama Sandi joget-joget begini kemarin," kata Ferry.

Baca juga: Beda Respons Sikapi Pilpres: Prabowo Sujud Syukur, Sandiaga Diam

Setelah munculnya hasil quick count atau hitung cepat sejumlah lembaga, Prabowo dua kali tampil di hadapan publik. Ia dua kali menggelar jumpa pers di kediamannya di Kertanegara, Jakarta.

Dalam jumpa pers tersebut, Prabowo mengklaim menang atas Joko Widodo-Ma'ruf Amin berdasarkan exit poll, quick count, dan real count yang dilakukan internal BPN.

Baca juga: Jokowi-Maruf Menang Pilpres 2019 Versi Quick Count 9 Lembaga

Bahkan, Prabowo merayakan kemenangan sepihak itu dengan sujud syukur bersama beberapa pendukungnya.

Sandiaga tidak tampak mendampingi Prabowo. Ia dan istrinya kemudian keluar dari kediaman Prabowo pada pukul 22.46 WIB.

Namun, ia tidak berkomentar kepada wartawan yang menunggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com