Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Di Masa Lalu, Ukuran Perusahaan Laba dan Aset, Sekarang "Value"

Kompas.com - 15/04/2019, 17:13 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan para pengusaha agar tak hanya mengedepankan laba dan aset dalam membesarkan perusahaan. Kalla mengatakan, saat ini nilai (value) perusahaan juga perlu dibangun dalam membesarkan perusahaan.

Sebab, Kalla melanjutkan, saat ini ukuran suatu perusahaan tak hanya dilihat dari besarnya laba dan aset, tetapi juga nilainya.

"Apabila masa lalu, ukuran-ukuran suatu perusahaan adalah keuntungan, laba dan asetnya. Sekarang ini menjadi lain, bukan lagi keuntungan menjadi bagian yang utama tapi value yang menjadi bagian utama," ujar Kalla saat membuka acara Indonesia Industrial Summit (IIS) 2019 di Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang Selatan, Senin (15/4/2019).

Baca juga: Jokowi: Kalau Dulu Punya 9 Pabrik Sudah Gagah, Sekarang Brand Value

Ia mengatakan, banyak perusahaan baru, khususnya di bidang teknologi yang tumbuh besar meskipun laporan keuangannya menunjukkan kerugian. Namun, perusahaan tersebut tumbuh besar lantaran nilainya (value) tinggi.

Karena nilainya tinggi, banyak pihak yang kemudian berinvestasi di sejumlah start up sehingga mereka terus berkembang.

Kalla mengatakan, fenomena tersebut sekaligus menunjukkan adanya revolusi dalam dunia bisnis dimana nilai perusahaan bisa mengalahkan besarnya laba dan aset.

Baca juga: Brand Value Tembus Rp 72 Triliun, Telkom Satu-satunya Perusahaan RI di Global 500

"Hal ini tentu menjadi bagian daripada pemikiran-pemikiran yang tadi saya katakan. Ada dua hal seperti ini. Pertama, bahwa perusahaan kecil dapat menjadi mendunia. Kedua bahwa dia dapat bekerja di mana saja," ujar Kalla.

"Dan ketiga tentunya maka pekerjaan-pekerjaan itu dapat lebih banyak kepada subcontracting atau hal-hal yang seperti itu. Semua itu menjadikan upaya kita semuanya. Tapi inti daripada semuanya ialah penguasaan teknologi dan sistem," lanjut dia.

Kompas TV Menjamurnya perusahaan rintisan atau "start-up" membuat perusahaan modal ventura semakin jeli memilih dan menanamkan modalnya. Start-up yang sejalan dengan bisnis induk ventura serta mempunyai efek pengganda bagi lingkungan berpotensi besar mendapatkan dana kelas kakap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com