Mereka terusir begitu saja tanpa ada perhatian bagaimana kehidupan selanjutnya. Terpaksa, Jokowi sekeluarga menumpang tinggal di rumah sang paman.
"Keadaan sulit ini memaksa kami berjuang lebih keras. Bapak jadi sopir angkutan umum. Setelah sekolah, saya membantu Ibu berjualan di pasar, meneruskan usaha Bapak," ujar Jokowi.
"Kami tidak mengeluh dan saling mengalirkan energi positif. Kami berjuang agar tidak lagi menumpang," lanjut dia.
Baca juga: Jokowi: Jangan Sampai Ada yang Ngomong Curang, Padahal Dihitung Saja Belum
Kerja keras itu membuahkan hasil. Uang hasil tabungan sopir angkutan umum dan berjualan kayu membuat sang ayahanda mendirikan bengkel kayu.
Sejak saat itu, pundi-pundi lama kelamaan bertambah hingga akhirnya dapat dibelikan sebuah rumah sederhana.
Tahun 1980, Jokowi memutuskan berkuliah di jurusan teknologi kayu kehutanan Universitas Gajah Mada. Jokowi sengaja memilih jurusan itu agar bisa mendalami tentang perkayuan.
Jokowi ingin mengikuti jejak sang ayahanda, membangun bisnis kayu hingga besar.
"Saya gondrong waktu kuliah dan saya suka banget mendengarkan musik cadas ya. Dari Nazareth, Queen, Metallica, Guns and Rosses. Saya juga hobi naik gunung. Gunung Lawu, Merapi, Merbabu, Kerinci, sudah saya daki," ujar Jokowi.
Kehadiran Iriana
Menginjak masa akhir kuliah, Jokowi mulai agak kalem. Ia merasa harus serius di dalam mengerjakan tugas akhir karena akan memasuki dunia kerja.
Namun pada saat yang bersamaan, konsentrasinya sedikit buyar karena kehadiran sesosok wanita bernama Iriana.
"Dia teman adik saya yang sering main ke rumah. Pertama curi-curi pandang, lama -lama jatuh cinta. Iriana orangnya sederhana dan itu yang saya suka," ujar Jokowi.
Masa pacaran bagi Jokowi merupakan masa yang cukup berat. Sebab, Jokowi berada di Yogyakarta. Sementara, Iriana berada di Solo.
Meski jaraknya tak terlalu jauh, namun tetap saja, berat di ongkos bagi Jokowi.
"Pacaran waktu itu berat di ongkos, tapi ringan di hati. Saya naik bus penuh sesak, bolak-balik Yogyakarta-Solo demi bertemu Iriana," ujar Jokowi.
Baca juga: Cara Jokowi Meramal Dukungan Lewat Salaman
Lulus kuliah tahun 1985, Jokowi langsung diterima di sebuah perusahaan kertas di Aceh, jauh sekali dari kampung halaman. Jokowi langsung ditempatkan di hutan rimba.
Jokowi beserta rekan-rekannya mendapatkan tugas penyemaian bibit pinus untuk ditanam di lahan gundul.
Beberapa bulan kemudian, ia kembali ke Solo untuk menempuh misi khusus, melamar Iriana.
Namun, Jokowi nekat membawa Iriana untuk hidup di hutan rimba Aceh. Di masa awal pernikahan, Jokowi dan Iriana hidup di tengah hutan selama 2,5 tahun lamanya.
"Pada tahun kedua, Iriana sudah dalam kondisi hamil dan kita memutuskan untuk melahirkan anak pertama kami di Solo," ujar Jokowi.