Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Alumni Perguruan Tinggi dan SMA Bersatu Akan Ikut Kampanye Akbar Jokowi di GBK

Kompas.com - 10/04/2019, 21:45 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Alumni Perguruan Tinggi dan SMA Bersatu Budiarto Linggowijono menuturkan anggota organisasi tersebut akan digerakkan untuk hadir pada puncak kampanye paslon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Rencananya, puncak kampanye tersebut akan diselenggarakan di Gelora Bung Karno, pada Sabtu 13 April 2019.

"Yang jelas kami akan gerakkan teman-teman Perguruan Tinggi dan SMA ini untuk hadir ke GBK 13 April nanti," kata Budiarto saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).

Ia pun memperkirakan bahwa anggota organisasi tersebut yang akan hadir mencapai 10.000 orang.

"Mungkin tabulasinya belum tahu tapi misalnya ada Perguruan Tinggi yang sudah dikuota 500, tapi mungkin bisa lebih," tuturnya.

"Lebih dari 10.000 orang," imbuh dia.

Mereka baru saja mendeklarasikan gerakan untuk "memutihkan" Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Gerakan tersebut mengajak pemilih untuk menggunakan pakaian putih saat mencoblos pada 17 April 2019.

Anggota Alumni Perguruan Tinggi dan SMA Bersatu Budiarto Linggowijono menuturkan deklarasi tersebut untuk menegaskan arahan paslon yang mereka dukung yaitu Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Intinya adalah penegasan kembali instruksi calon presiden kita Bapak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin untuk putihkan Indonesia," ujar Budiarto.

"Jadi tema kita adalah, putih adalah kita, itu untuk menggaungkan, mensosialisasikan calon pemilih khusus yang paslon 01 bahwa mari kita berbondong-bondong hadir ke TPS dengan memakai nuansa putih," sambungnya.

Secara simbolis, beberapa perwakilan alumni dari Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta, universitas luar negeri, dan SMA, mengganti pakaian mereka.

Pada awalnya, mereka memakai pakaian yang menunjukkan universitasnya. Setelah itu mereka berganti dan mengenakan pakaian putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com