Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Incar Pemilih Milenial, Golkar Perkenalkan Aplikasi G4AR di Kampanye Akbar

Kompas.com - 09/04/2019, 21:41 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memperkenalkan aplikasi smartphone bernama G4AR (Golkar Nomor 4 Augmented Reality) saat kampanye akbar di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Ia mengatakan, aplikasi G4AR dapat digunakan kalangan milenial untuk berinteraksi dengan Partai Golkar.

"Diluncurkan aplikasi G4AR. Di mana aplikasi itu adalah untuk interaksi antara Partai Golkar dengan kaum milenial," kata Airlangga kepada wartawan di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Airlangga menjelaskan, aplikasi G4AR itu memiliki program andalan yakni selfie bersama Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Golkar Klaim Sri Sultan HB X Punya Misi Menangkan Jokowi

"Dan ini dalam waktu satu hari sudah ribuan publik yang mengunduh program selfie dengan presiden," ujarnya.

Selanjutnya, Airlangga mengatakan G4AR akan menjadi platform komunikasi publik antara Partai Golkar dan masyarakat. Ia mengatakan, Golkar menjadi satu-satunya partai yang mengimplementasikan revolusi 4.0.

"Kontennya masih bisa kita tambahkan terus. nah begitu mereka mendownload program Golkar, mereka bisa mendapatkan informasi tentang partai Golkar," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menjelaskan cara menggunakan aplikasi G4AR sebelum memulai pidato politiknya. Airlangga ditemani pembawa acara kampanye memperagakan cara selfie melalui aplikasi itu dengan memilih template foto presiden Jokowi.

Usai berfoto selfie, penggunaan dapat membagikan melalui media sosial yang terhubung dengan aplikasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com