Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pembagian Kursi Menteri, Timses Jokowi Sebut Koalisi Prabowo Berkarakter Pragmatis

Kompas.com - 02/04/2019, 06:57 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menilai Koalisi Indonesia Adil Makmur yang dibentuk partai politik pengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berkarakter pragmatis. 

Itu disampaikan Ace untuk menanggapi terkait pembagian kursi menteri jika Prabowo terpilih sebagai presiden yang disampaikan Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikusumo.

Dalam tanggapannya, Ace juga menyinggung skandal kardus yang sempat muncul saat pencalonan Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden.

Baca juga: Prabowo Sebut AHY Kandidat Menteri, Kata Hashim Masih Dipertimbangkan

"Ini menunjukkan karakter koalisi yang dibentuk untuk tujuan-tujuan pragmatis, yakni bagi-bagi kursi menteri. Hal ini mengonfirmasi peristiwa sebelumnya yang dikenal dengan skandal bagi-bagi kardus," kata Ace kepada wartawan, Selasa (2/4/2019).

Ace mengatakan, iming-iming pembagian kursi menteri memperlihatkan kerapuhan koalisi partai-partai pengusung Prabowo-Sandiaga. Ia menilai sejak awal partai-partai tersebut setengah hati mendukung pasangan nomor urut 02 tersebut.

"Dari awal banyak partai pendukung 02 yang tidak sepenuh hati mendukung Prabowo-Sandi. Dengan cara iming jabatan menteri, partai-partai yang ogah-ogahan diharapkan tetap mendukung," ujarnya.

Ace menyayangkan pihak BPN mengumbar pembagian kursi menteri tersebut, karena hal itu semakin menipu rakyat. Selama ini, menurutnya, BPN selalu menyatakan membela kepentingan rakyat, namun berujung pada pembagian kursi menteri.

"Sayang aja, model bagi-bagi jatah seperti ini jelas akan makin menipu rakyat karena selama ini retorika yang dikedepankan selalu berbicara soal membela kepentingan rakyat. Tapi ujung-ujungnya bagi-bagi jatah," tuturnya.

Lebih lanjut Ace mengungkapkan TKN Joko Widodo-Maruf Amin belum membahas soal kursi menteri. Menurut politisi Partai Golkar itu, pihaknya fokus kampanye di Pilpres 2019.

"Kami sejauh ini belum ada pembicaraan sama sekali soal pembagian kursi kabinet. Kami fokus kampanye agar memenangkan dalam Pilpres 2019 ini," pungkasnya.

Baca juga: Hashim: Prabowo Menang, 7 Menteri untuk PAN, PKS 6, Demokrat Masih Dipertimbangkan

Sebelumnya, Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikusumo mengatakan sudah ada pembicaraan mengenai pembagian kursi menteri jika pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga memenangkan Pemilihan Presiden 2019.

Hashim mengatakan, Partai Amanat Nasional (PAN) akan mendapatkan 7 posisi menteri, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendapatkan 6 posisi menteri. Sementara itu, untuk 2 partai lain yaitu Partai Demokrat dan Berkarya masih dalam pembahasan BPN Prabowo-Sandiaga.

"Untuk partai-partai lain, saya kira masih dalam diskusi," ujar Hashim.

Kompas TV Direktur komunikasi dan media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikusumo mengatakan sudah ada pembicaraan mengenai kursi menteri jika pasangan capres dan cawapres nomor urut nol dua Prabowo-Sandiaga memenangi pemilihan Presiden 2019. Jatah kursi menteri akan diberikan untuk partai pengusung Prabowo-Sandiaga. #BPN #PrabowoSubianto #SandiagaUno
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com