Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti LIPI: Siapa pun Presiden Terpilih Harus Bangun Kemandirian Pertahanan

Kompas.com - 01/04/2019, 16:02 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden diminta fokus membangun pertahan negara yang mandiri. Indonesia disebut masih memiliki cukup waktu untuk berbenah.

"Siapapun presiden terpilih harus membangun kemandirian pertahanan. Ancaman invansi konvensional tidak terlalu signifikan setidaknya lima tahun ke depan," kata Peneliti Pusat Penelitian Politik LIPI Diandra Mengko di Gedung LIPI, Senin (1/4/2019).

Berdasarkan hasil survei ahli LIPI pada 2018, 61 persen ahli mengatakan sistem pertahanan Indonesia belum efektif dalam menghadapi ancaman.

Baca juga: BPN Prabowo: Kekuatan Pertahanan Indonesia Berada di Bawah Beberapa Negara ASEAN

Adapun tiga alasan utamanya adalah kualitas personil, alat utama sistem senjata (alusista) terbatas, dan kurangnya koordinasi dengan Polri.

Oleh sebab itu, Diandra menyebut komitmen membangun industri pertahanan dalam negeri adalah hal paling penting untuk membangun kemandirian pertahanan. Dia menilai Indonesia masih memiliki ruang dan waktu untuk mewujudkan hal tersebut.

Tugas kedua pemimpin terpilih, kata dia, adalah meningkatkan profesionalisme TNI. Artinya, pemerintah harus konsisten membangun TNI mulai dari pembinaan karier sampai kesejahteraan seperti rumah dinas.

Baca juga: Jurkam BPN: Buat Apa Bangun Infrastruktur jika Pertahanan Mudah Dibobol

"Jangan sampai ingin TNI profesional, tapi anggotanya ditempatkan di instansi sipil yang tidak terkait," ujarnya.

Diandra mengatakan, jika memang ingin membangun TNI untuk berperang, maka pembinaan karier anggotanya perlu dibangun dengan optimal. Bahkan, kata dia, jika diharuskan membuat struktur baru, hal itu lebih efektif untuk memaksimalkan peran TNI.

"Misalnya komando armada dan komando operasi udara. Ini bagus sekali karena ini struktur untuk perang," tuturnya.

Baca juga: Saat Debat, Prabowo Bandingkan Anggaran Pertahanan RI dan Singapura

 

Tugas terakhir, lanjutnya, yaitu menyelesaikan mandat legislasi. Dia mencontohkan bagaimana kesiapan pemimpin terpilih untuk membentuk undang-undang (UU) reformasi peradilan militer dan UU perbantuan TNI ke Polri.

"Karena selama ini (perbantuan TNI ke Polri) baru menggunakan nota kesepahaman (MoU)," pungkasnya.

Kompas TV Dalam segmen ketiga, masalah pertahanan kembali terangkat saat topik hubungan internasional. Jokowi dan Prabowo ditanyakan tentang keunggulan yang bisa ditawarkan Indonesia dalam diplomasi internasional serta cara-cara mewujudkannya. #DebatCapres2019#Jokowidodo #PrabowoSubianto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com