Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Saya ini Santri, tetapi Bisa Jadi Calon Wakil Presiden

Kompas.com - 30/03/2019, 16:40 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menuturkan bahwa para santri saat ini bisa menjadi apa saja yang diinginkan, dari mulai menjadi ulama hingga seorang pemimpin.

Sebab, sejatinya orang-orang yang memiliki pengetahuan agama yang dalam, sekaligus juga pemegang otoritas keilmuan agama dan juga sebagai tokoh perubahan.

Namun, seorang santri harus memiliki kepercayaan diri, keyakinan dan optimisme dalam meraihnya cita-citanya.

Baca juga: Maruf Amin Optimistis Unggul Minimal 60 Persen di Depok

Hal itu diungkapkan Ma'ruf saat menghadiri Kongres Santri dan Rapat Kerja Nasional, Forum Santri Nasional, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Sabtu (30/3/2019).

"Santri harus punya kepercayaan diri, harus punya keyakinan, harus punya optimisme. Tidak boleh rendah diri karena santri itu bisa menjadi apa saja," ujar Ma'ruf.

Ia kemudian menyebutkan beberapa tokoh pemimpin daerah yang memiliki latar belakang pendidikan pesantren.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin dan Gubernur DKI Jakarta Khofifah Indar Parawansa.

Baca juga: Eksponen Muda Muhammadiyah Deklarasi Dukung Jokowi-Maruf Amin

Ma'ruf pun mencontohkan dirinya yang kini menjadi calon wakil presiden RI mendampingi calon presiden Joko Widodo.

"Santri bisa juga jadi Calon Wakil Presiden RI," tuturnya.

Sontak, ratusan santri yang hadir bertepuk tangan dan bersorak mendengar ucapan Ketua Umum non-aktif Majelis Ulama Indonesia itu. "Saya ini santri tapi bisa jadi calon wakil presiden," tambahnya.

Kompas TV Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin berkampanye di Depok, Jawa Barat. Ma'ruf Amin menargetkan angka 70 persen suara di Depok. Kampanye kali ini digelar di Lapangan Kamboja, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. Didampingi Wakil Tim Kampanye Nasional, Ma'ruf meminta warga untuk menggunakan hak pilihnya pada 17 April mendatang. Dalam kampanyenya Ma'ruf juga menyoroti pembangunan infrastruktur. #Pemilu2019 #KampanyeTerbuka #MarufAmin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com