Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Kampanye Rapat Umum, TNI-Polri Akan Gelar Apel Bersama

Kompas.com - 21/03/2019, 15:20 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian RI bersama TNI masih terus mematangkan persiapan pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, yang akan diselenggarakan pada 17 April mendatang.

Salah satu yang menjadi perhatian mereka adalah pengamanan terhadap kampanye rapat umum, yang berlangsung pada 24 Maret sampai 13 April.

Oleh karena itu, TNI dan Polri akan menggelar apel bersama, pada Jumat (22/3/2019).

"Potensi-potensi kerawanan seperti ini sudah di-mapping, oleh karenanya besok rencana untuk TNI-Polri seluruh Indonesia bersama seluruh komponen bangsa akan menggelar apel kesiapsiagaan pengamanan pemilu," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Pesan KPU untuk Peserta Pemilu 2019 Jelang Kampanye Akbar

Sementara itu, untuk daerah Papua, pihaknya akan menambah personel dalam rangka pengamanan pemilu.

Khususnya di daerah Nduga, di mana baru saja terjadi kontak senjata antara aparat dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), polisi akan terus melakukan mitigasi terhadap potensi ancaman pemilu.

"Untuk satuan-satuan yang ada di Nduga saat ini sudah cukup dalam rangka melakukan mitigasi, dan langkah-langkah antisipasi terhadap KKB yang mencoba mengganggu proses jalannya pemilu maupun pemungutan suara yang ada di sana," ungkap dia.

Kompas TV Komisi Pemilihan Umum atau #KPU baru saja menggelar pengundian zonasi kampanye rapat umum untuk peserta pemilu 2019. Pengundian dilakukan menggunakan dua buah bola yang diberi tanda A dan B yang dimasukkan dalam sebuah mangkuk. Hasilnya, TKN #Jokowi-Ma'ruf Amin mendapat bola B, sedangkan BPN #Prabowo-Sandiaga mendapat bola A. Seperti apa persiapan kedua paslon dalam #kampanyezonasi ini? Simak dialognya bersama Masinton Pasaribu sebagai jubir TKN Jokowi-Ma'ruf, Andre Rosiade sebagai jubir BPN Prabowo-Sandi, dan Ubedillah Badrun sebagai Analis politik Universitas Negeri Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com