JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya akan menggelar pengamanan khusus setelah tragedi penembakan yang menewaskan personil Brimob di Papua.
Langkah tersebut diambil untuk memastikan bahwa kampanye akbar yang akan berlangsung di seluruh Indonesia pada 24 Maret hingga 13 April dapat berjalan lancar.
"Ya jelas kita lakukan pengamanan khusus karena di situ kan daerah rawan. Sehingga jangan sampai pesta demokrasi ini diwarnai aksi-aksi itu," kata Iqbal di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Baca juga: 1 Anggota Brimob Gugur dalam Kontak Senjata dengan KKB di Nduga
Salah satu caranya, kata Iqbal, Polri akan menambah jumlah personilnya untuk mengamankan Papua sepanjang masa kampanye akbar.
Selain itu, Polri bersama TNI telah menyiapkan perencanaan strategis untuk mengamankan jalannya kampanye akbar di Papua.
"Polri di-back up TNI sudah melakukan perencanaan pengaman strategis di daerah itu. Berbeda dengan daerah lain. (jumlah personil) Lebih banyak, saya tidak bisa sebutkan detail," lanjut Iqbal.
Seorang anggota Brimob gugur dan dua anggota lainnya terluka saat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, Rabu (20/3/2019).
Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin Siregar membenarkan adanya kontak senjata yang terjadi di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Rabu pagi.
“Ya benar, kontak senjata itu mengakibatkan satu anggota kami gugur,” ungkapnya singkat saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
Namun, Martuani belum menjelaskan terkait kronologi penembakan tersebut. Kompas.com masih berupaya mengkonfirmasi ke sejumlah pihak terkait baku tembak itu.