Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bagikan Sertifikat di Bogor, Bima Arya Janjikan Rumah Layak

Kompas.com - 21/03/2019, 14:09 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Kamis (21/3/2019), membagikan sertifikat lahan kepada 4.000 warga Kota Bogor dan 1.000 warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Wali Kota Bogor Bima Arya di dalam pidato sambutannya mengatakan, warga sangat bersemangat mengkuti acara yang digelar di Lapangan Bogor Nirwana Residence tersebut.

"Sebagian besar Bapak Ibu sepertinya berangkatnya sejak subuh ya dari kediaman. Tapi walaupun harus menunggu tiga sampai empat jam, masih setia duduk di sini menunggu kedatangan Bapak Presiden. Saya acungkan jempol untuk Bapak dan Ibu," ujar Bima Arya membuka pidatonya.

Baca juga: Maruf Amin: Rugi Kalau Tak Pilih Jokowi

Mewakili penerima sertifikat itu, Bima Arya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi, sekaligus Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil karena telah memudahkan penerbitan sertifikat lahan.

Menurut Bima Arya, kepemilikan sertifikat lahan membuat masyarakat semakin pasti dalam menjalani kehidupannya.

"Hidup ini serba tidak pasti. Tetapi kalau tinggal di tempat yang membuat kita tidak pasti, akan repot. Jadi, apabila sertifikat sudah di tangan, Insya Allah kepastian hidup lebih besar," ujar Bima Arya.

Ia menambahkan, dengan diterbitkannya sertifikat lahan ini, pemerintah daerah semakin mudah menjalankan program perumahan rakyat.

"Insya Allah pemerintah daerah ini akan meningkatkan komitmen membangun rumah tidak layak menjadi layak jika bapak ibu semua memiliki sertifikatnya," ujar Jokowi.

Baca juga: Elektabilitas Tertinggi, PDI-P Jadikan Ini Modal untuk Menangkan Jokowi-Maruf

Sementara Sofyan Djalil dalam pidato setelah Bima mengatakan, pihaknya menargetkan 100 persen lahan di Kota Bogor tersertifikasi tahun 2019 ini.

"Walaupun mungkin beberapa belum bisa dikeluarkan ya sertifikatnya karena masih sengketa atau ketidakjelasan dasar hukum, kita akan selesaikan," ujar Sofyan.

Adapun, untuk Kabupaten Bogor, distribusi sertifikat lahan ditargetkan 100 persen pada 2025 mendatang.

Kompas TV Calon Presiden nomor urut 01, #JokoWidodo, menanggapi hasil survei terbaru Litbang Kompas yang menunjukkan tren penurunan elektabilitasnya bersama Ma'ruf Amin.Joko Widodo menyebut hasil survei nantinya akan menjadi bahan evaluasiuntuk tim dan para pendukung agar bekerja lebih keras. #LitbangKompas #pilpres2019

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com