JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menempatkan partainya dengan elektabilitas tertinggi dibanding partai lain.
Menurut Hasto, ini bukan hanya modal memenangkan Pemilihan Legislatif melainkan juga untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Elektoral PDI-P yang tinggi akan jadi daya dorong maksimum bagi Jokowi-KH Maruf Amin," ujar Hasto melalui keterangan tertulis, Kamis (21/3/2019).
Baca juga: Survei Litbang ”Kompas”: PDI-P 26,9 Persen, Gerindra 17 Persen
Hasto memantau elektabilitas PDI-Perjuangan selalu menempati urutan tertinggi. Mulai pada kisaran 24,6 persen sampai 29,2 persen. Kini berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas PDI-P sebesar 26,9 persen.
Hasto meminta semua kader PDI-Perjuangan hingga para simpatisan untuk berjuang semakin militan. Dengan kekuatan PDI-P dan partai koalisi lain, Hasto yakin elektabilitas Jokowi-Ma'ruf juga akan semakin meningkat.
"Terlebih kami bersama Parpol KIK (Koalisi Indonesia Kerja) lainnya seperti Golkar, PKB, PPP dan lain-lain memiliki basis kultural dan tradisisional yang kuat," kata Hasto.
Baca juga: Survei Litbang ”Kompas”, 7 Parpol Terancam Tak Lolos ke Senayan
Hasil survei Litbang Kompas 22 Februari-5 Maret menunjukkan elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerindra masih yang paling tinggi ketimbang partai politik peserta pemilu lainnya. PDI-P sebagai partai pemenang Pemilu 2014 dipilih oleh 26,9 persen responden.
"Jika dalam satu bulan ke depan potensi elektabilitas ini tidak ada perubahan, boleh jadi PDI-P akan mencatatkan diri sebagai parpol pertama yang bisa memenangi pemilu untuk kedua kali berturut-turut sejak era reformasi ini," tulis peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, dikutip dari harian Kompas, Kamis (21/3/2019).
Baca juga: Survei Litbang Kompas: 18,2 Persen Responden Belum Tentukan Pilihan Parpol
Kendati demikian, peluang PDI-P menjadi juara bertahan akan tetap dibayangi oleh parpol lain, terutama Partai Gerindra. Partai Gerindra yang juga merupakan rival PDI-P di pemilihan presiden dipilih oleh 17 persen responden.
Survei Litbang Kompas menggunakan metode pengumpulan data lewat wawancara tatap muka pada 22 Februari-5 Maret 2019 terhadap 2.000 responden.
Responden dipilih secara acak sederhana dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia.
Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian ini sebesar +/- 2,2 persen dengan kondisi penarikan sampel acak sederhana.