Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merayakan Keberagaman melalui Dialog Generasi Muda Lintas Iman...

Kompas.com - 12/03/2019, 05:51 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siang itu, Minggu (10/3/2019), beberapa umat tengah sibuk berbenah ketika kami tiba di Pura Eka Wira Anantha, Kompleks Grup 1 Kopassus, Serang, Banten.

Sebagian umat tampak sedang membersihkan perlengkapan yang digunakan saat perayaan Hari Raya Nyepi sehari sebelumnya.

Sebagian lagi membersihkan pendopo yang terletak di depan Pura.

Pak Ketut, salah seorang umat, menyapa dan mempersilakan kami duduk tak jauh dari pendopo. Mungkin gerak dan langkah kami yang canggung menarik perhatiannya.

"Adik-adik ini dari mana?" ujar Ketut sambil mempersilakan kami duduk.

"Kami dari komunitas Jaringan Gusdurian Banten, Pak. Kami bermaksud ingin silaturahim dengan anak-anak muda Hindu di sini," jawab Ferdinand Bernadh Heumasse, salah seorang penggerak Jaringan Gusdurian Banten.

Baca juga: Menag Tegaskan Demokrasi Harus Mampu Kelola Keberagaman

 

Tak lama kemudian, I Gusti Ngurah Yoga, datang menghampiri kami.

Ia adalah Ketua Pemuda Pura Eka Wira Anantha sekaligus Ketua Dharma Taruna Banten, organisasi yang mengayomi generasi muda Hindu di Provinsi Banten.

Perbincangan berlangsung santai dan hangat. Bahkan, I Wayan Budiana, salah seorang anggota Kopassus, juga ikut berbincang.

Suguhan kopi hitam menemani perkenalan dan perbincangan kami yang cukup dalam.

Jaringan Gusdurian Banten berkunjung ke Pura Eka Wira Anantha, di Kompleks Grup 1 Kopassus, Serang, Banten, Minggu (10/3/2019). Dalam kesempatan itu sejumlah anggota komunitas menggelar dialog dengan Ketua Pemuda Pura Eka Wira Anantha sekaligus Ketua Dharma Taruna Banten, I Gusti Ngurah Yoga.KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Jaringan Gusdurian Banten berkunjung ke Pura Eka Wira Anantha, di Kompleks Grup 1 Kopassus, Serang, Banten, Minggu (10/3/2019). Dalam kesempatan itu sejumlah anggota komunitas menggelar dialog dengan Ketua Pemuda Pura Eka Wira Anantha sekaligus Ketua Dharma Taruna Banten, I Gusti Ngurah Yoga.

Ferdinand menyampaikan tujuan menyambangi Pura yang dibangun sejak tahun 1970-an itu.

Ia mengatakan, gagasan pertemuan itu berawal dari kegelisahan generasi muda Jaringan Gusdurian Banten atas minimnya dialog lintas iman.

Sementara, banyak anak-anak muda saat ini yang justru ingin memiliki jaring pertemanan dari beragam latar belakang.

"Jarang sekali ada dialog lintas iman antara anak-anak muda di Banten," ujar Ferdinand.

Di sisi lain, lanjut Ferdinand, belum banyak komunitas atau inisiatif sosial yang dapat menjadi wadah untuk berdialog antar-umat beragama.

Sehingga masyarakat menjadi mudah terpecah ketika muncul suatu konflik.

"Ketika ada masalah kita jadi punya wadah untuk berdialog," tutur pemuda Ambon yang aktif berkegiatan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Serang itu.

Baca juga: Indahnya Keberagaman Indonesia di Festival Jadriyah 2018

Kegelisahan yang sama ternyata juga dirasakan oleh Yoga dan puluhan anak muda Hindu lainnya di Kota Serang.

Jembatan dialog yang belum terbangun seolah membuat para pemuda terasing dengan sesamanya.

Ia menyambut baik munculnya inisiatif sosial untuk membangun dialog lintas iman, khususnya di kalangan generasi muda.

"Tentunya kami menyambut baik karena jarang sekali ada dialog lintas iman atau antara agama di sini," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com