Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Kisah di Balik Serangan Umum 1 Maret 1949

Kompas.com - 01/03/2019, 13:18 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa serangan umum 1 Maret 1949 menjadi salah satu momen bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Saat itu, selama 6 jam, militer dan rakyat Indonesia menguasai Yogyakarta, yang merupakan ibu kota negara, untuk menunjukkan perlawanan kepada Belanda dan Sekutu.

Komandan Brigade 10/Wehrkreise III, Soeharto, membagi pasukannya dalam tujuh sub yang bertugas menguasai Yogyakarta.

Keberhasilan serangan umum 1 Maret 1949 menjadi salah satu yang mengantarkan Indonesia mendapat pengakuan kedaulatan sepenuhnya.

Persatuan Bangsa-Bangsa juga mendukung Indonesia untuk mendapatkan haknya sebagai negara yang merdeka.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Serangan Umum 1 Maret 1949

Dilansir dari Harian Kompas, 1 Maret 1973, beberapa waktu sebelum melakukan penyerangan, muncul Perintah Operasi di Staf Komando Aktif Bibis yang menyatakan agar segera melakukan serangan umum di Yogyakarta.

Letkol Soeharto mendapatkan perintah untuk merumuskan strategi dan taktik penyerbuan. Setelah pembagian sub, Soeharto mulai menjalankan rencananya.

Dua minggu sebelum hari H, kesatuan-kesatuan dalam kelompok mulai menyusup ke Kota Yogyakarta.

Dapur umum telah dipersiapkan untuk menjamin logistik pangan pasukan tempur dan gerilayawan sebanyak 2.000 orang.

Dilansir dari laman Kemendikbud, Soeharto dan pasukannya mendapatkan bagian untuk menyerang sektor barat Yogyakarta sampai Malioboro.

Salah tanggal penyerangan

Reka Ulang Serangan Umum 1 Maret 1949 - Anggota Komunitas Jogjakarta 1945 beserta komunitas pegiat sejarah dari berbagai daerah melakukan reka ulang peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di halaman Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Minggu (1/3/15). Acara tersebut untuk mengenang jasa pahlawan yang terlibat dalam peristiwa tersebut serta untuk menggugah semangat patriotisme masyarakat.KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Reka Ulang Serangan Umum 1 Maret 1949 - Anggota Komunitas Jogjakarta 1945 beserta komunitas pegiat sejarah dari berbagai daerah melakukan reka ulang peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di halaman Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Minggu (1/3/15). Acara tersebut untuk mengenang jasa pahlawan yang terlibat dalam peristiwa tersebut serta untuk menggugah semangat patriotisme masyarakat.
Ada kisah menarik dari rangkaian persiapan serangan umum yang direncanakan dilakukan pada 1 Maret 1949.

Pasukan di bawah pimpinan Letnan Komaruddin lebih dulu melakukan penyerangan pada 29 Februari 1949, karena mengira bulan Februari berakhir pada tanggal 28.

Pasukan ini melakukan penyerbuan di daerah Kota Yogyakarta sampai daerah Kantor Pos, selatan jalan Malioboro. Penyerangan berhasil hingga menguasai daerah tersebut.

Akan tetapi, karena salah perhitungan tanggal, pasukan ini hanya bergerak sendiri sehingga dengan mudahnya dipukul mundur oleh tentara Belanda. 

Baca juga: Dari Gunungkidul Serangan Umum 1 Maret 1949 Mendunia

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com