"Dan PPP telah membuktikan bahwa kita terus mendapat kepercayaan rakyat dan kita akan kembali mendapat kepercayaan rakyat pada 17 April ini dengan gerak dan langkah kita bersama-sama," kata dia.
Bersama-sama tangkal hoaks
Masih berkaitan dengan pemilu, Rommy berpesan kepada kader partainya untuk menjauhi cara hoaks dan fitnah dalam berkampanye.
Menurut dia, masih lebih baik kalah pemilu dengan cara yang terhormat daripada menggunakan hoaks sebagai alat memenangkan diri.
"Lebih baik kalah terhormat daripada menang dengan cara-cara yang kotor dengan hoaks dan fitnah," ujar Rommy.
Baca juga: Seloroh Romahurmuziy, Selera PPP Hari Ini Lebih Baik dari PDI-P...
Dia mengingatkan, pemilu hanya kontestasi politik biasa yang digelar setiap lima tahun.
Semua proses itu harus dilakukan dengan bermartabat. Rommy juga mengingatkan para kadernya untuk mendidik anak-anak mereka dengan baik.
"Mendidik anak harus dengan perkataan perkataan yang baik. Bukan dengan hoaks dan fitnah, bukan ujaran kebencian, bukan dengan memancing amarah," ujar Rommy.
Instruksi Jokowi
Rommy juga sempat menyinggung video ibu-ibu di Karawang yang menyebut bahwa tidak akan ada azan dan pernikahan sesama jenis diperbolehkan jika Jokowi terpilih lagi.
Ia mengatakan, hoaks seperti ini sangat menyesatkan.
"Ini adalah fitnah, ini adalah kampanye hitam. Ini adalah upaya tidak mendidik anak-anak kita karena dia menyampaikan fakta menyimpang," ujar Rommy.
Rommy mengatakan, hoaks semacam ini harus diusut sampai tuntas.
Baca juga: Hadiri Harlah ke-46 PPP, Jokowi Duduk di Samping Kiai Maimoen Zubair
Hal senada juga disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya. Ia mengatakan, sudah menginstruksikan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian agar jajarannya menindak tegas para penyebar hoaks.
"Saya sampaikan ke Kapolri, tindakan hukum tegas harus diberikan kepada siapapun yang menggangu persatuan dengan cara sebar hoaks, dari pintu ke pintu atau pun di media sosial," kata Presiden Jokowi.
Jokowi menyebutkan, menjelang pemilu 17 April 2019, hoaks tak lagi hanya muncul di media sosial, namun juga disebarkan secara langsung dari rumah ke rumah.
Tindakan ini, kata dia, berbahaya bagi persatuan bangsa.
"Ini bukan barang sepele. Harus tegas, harus tegas. Ini saya sampaikan karena ini semakin dekati 17 April. Kita lihat yang disampaikan pak ketua umum. Kalau kita tidak respons, ini akan semakin merebak di mana-mana," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.