Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Apresiasi Dukungan Alumni Atma Jaya Jakarta Menangkan Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 23/02/2019, 19:20 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Maman Imanulhaq, mengapresiasi dukungan dari alumni Atma Jaya Jakarta untuk pemenangan Jokowi-Ma'ruf pada Pemilihan Presiden 2019.

Ia menyebutkan, dukungan dari para alumni berbagai universitas merupakan tanggung jawab kelompok intelektual dan menunjukkan bahwa mereka siap mengawal demokrasi Indonesia.

"Tentu saya mengapresiasi alumni Atma Jaya Jakarta seperti kampus-kampus lain yang sudah mendukung Jokowi-Ma'ruf. Ini adalah tanggung jawab kelompok intelektual," ujar Maman saat menghadiri acara ikrar pemenangan alumni Atma Jaya Jakarta di Plaza Festival, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/2/2019).

Beberapa universitas memiliki alasan yang beragam di balik dukungannya untuk Jokowi-Ma'ruf.

Baca juga: Alumni Atma Jaya Jakarta Ikrarkan Pemenangan Jokowi-Maruf Amin

Misalnya, kata Maman, alumni Trisakti yang beralasan karena mereka enggan memiliki presiden yang memiliki rekam jejak negatif di masa lalu.

"Mereka tidak mau presiden Indonesia ke depan adalah orang yang memiliki beban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat. Mereka ingin orang yang tidak punya masa lalu," kata dia.

Maman mengatakan, demikian pula dengan para alumni Atma Jaya. Menurut dia, dukungan diberikan kepada Jokowi-Ma'ruf karena keduanya dinilai sebagai pemimpin yang menghormati kelompok minoritas dan menjaga kebebasan beragama setiap individu.

"Dukungan Atma Jaya ini membawa kesan bahwa tidak boleh ada lagi kekerasan terhadap minoritas, penghalangan ibadah, dan penutupan gereja," ujar Maman.

Baca juga: Strategi Pilpres di Balik Deklarasi Alumni SMA dan Universitas

Pada hari ini, alumni Atma Jaya Jakarta mengikrarkan pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Ketua panitia acara Violen Helen Pirsouw mengatakan, alasan mendukung Jokowi-Ma'ruf adalah karena merespon kondisi masyarakat Indonesia yang dinilainya sedang dilanda ketakutan karena ditakut-takuti oleh pihak tertentu.

"Saat ini kami mau menularkan rasa untuk tidak takut dengan apapun. Bangsa ini sedang berada dalam ketakutan, tapi ketakutan itu terjadi karena ditakut-takuti," ujar Violen.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timses Jokowi-Ma'ruf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com