JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menegaskan, acara bertajuk "PL Brotherhood Calls!" bukan merupakan acara tandingan kegiatan deklarasi Alumni Pangudi Luhur Bersatu yang mendukung pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
"Ini bukan acara tandingan. Ini acara di mana saya diberi masukan oleh alumni Pangudi Luhur (PL) yang menjadi pakar-pakar menjelang debat kedua dan debat ketiga pilpres. Jangan kita tanding-tandingkan dan mencemooh pasangan calon lain," ujar Sandiaga di sebuah kedai di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2019).
Baca juga: Jokowi Heran Kenapa Alumni PL Dukung Dirinya, Bukan Sandiaga
Sebelumnya, Alumni Pangudi Luhur Bersatu mendukung Jokowi-Ma'ruf pada Rabu (6/2/2019).
Ketua Alumni Pangudi Luhur Bersatu Rosan Roeslani mengatakan, alumni PL tidak mendasarkan pilihan politik mereka semata-mata karena berasal dari satu latar belakang pendidikan yang sama.
Sementara itu, ketua acara "PL Brotherhood Calls!" Francois Mohede menyampaikan, pertemuan ini bukan respons dari deklarasi Alumni PL bersatu.
"Kami tidak mau membuat tandinganya. Acara ini untuk memberikan ide dan gagasan yang bisa dipakai Sandiaga untuk debat cawapres pada 17 Maret 2019," ungkap Francois.
Francois menjelaskan, hubungan seluruh alumni PL dalam masa Pilpres 2019 tidak terpecah meskipun ada perbedaan pilihan politik setiap individu.
Baca juga: Satu Almamater dengan Sandiaga Uno, Alumni PL Pilih Dukung Jokowi
Menurut dia, budaya perbedaan sudah terbiasa dialami oleh alumni PL. Hal itu terlihat dari pemilihan ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang membuat perbedaan pilihan dari para siswa.
"Jadi, ini bukan suatu hal yang istimewa. Alumni PL tidak pecah dan tidak akan luntur, saya jamin," kata Francois.
"Ini kelompok alumni PL yang bernama Brotherhood for Sandi. Kami enggak mau membawa identitas ikatan alumni PL yang sudah menyatakan tidak mendeklarasikan ke pasangan calon tertentu dan kami tidak deklarasi, hanya silaturahmi," katanya.