Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbangi Jokowi, Prabowo Disarankan Pakai Data LSM

Kompas.com - 22/02/2019, 10:44 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Pemantau Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Alwan Ola Riantoby mengkritik debat kedua kemarin yang minim data, terutama dari kubu capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Hal itu diungkapkan Alwan saat acara diskusi di Kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2019).

"Kritik kita di debat kedua kemarin mesti harus ada second opini dari 02," ungkap Alwan.

Baca juga: Ombudsman Minta Kementerian ATR Ungkap Data Kepemilikan Lahan

Ia mengungkapkan, capres nomor urut 01 Joko Widodo banyak menggunakan data capaian selama pemerintahannya.

Sementara itu, kubu Prabowo seharusnya dapat menggunakan data dari organisasi non-pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Data dari LSM terkait, terang Alwan, dapat menghadirkan opini kedua, yang tak selalu sejalan dengan data pemerintah. Hal itu sekaligus dapat menjadi pendidikan politik bagi publik.

"02 harusnya bisa memanfaatkan data dari teman-teman NGO dan CSO, dari pegiat lingkungan, dari agraria, saya kira mereka miliki data tidak selamanya linier dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah, ini bisa jadi second opinion, bisa dimunculkan sebagai pendidikan politik," terangnya.

Baca juga: Budiman: Kalau Data Jokowi Salah, Kenapa Prabowo Enggak Bantah di Panggung?

 

Debat kedua pilpres digelar Minggu (17/2/2019) malam, dengan mengangkat tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Dalam debat kali ini hanya calon presiden yang beradu argumen, program, dan gagasan.

Debat diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta, dan disiarkan oleh empat stasiun televisi, yaitu RCTI, JTV, MNC TV, dan INews TV.

Debat dimoderatori oleh dua pembaca berita iNews TV, yakni Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki.

Kompas TV Presiden Joko Widodo meralat pernyataannya di debat pilpres soal data kebakaran hutan. Jokowi menyebut kebakaran hutan masih ada namun jumlahnya menurun signifikan. Sementara itu kebakaran hutan di Provinsi Riau makin meluas pemerintah menyatakan status kebakaran sudah masuk ke siaga darurat. Bagaimana data sebenarnya soal kebakaran hutan dalam tiga tahun terakhir? Dan apakah upaya pemerintah untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan sudah maksimal? Untuk membahasnya sudah hadir Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ruandha Agung Sugardman dan Koordinator Kampanye Walhi Edo Rahman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com