Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla Nilai Logika Prabowo soal Unicorn Terbalik

Kompas.com - 19/02/2019, 20:59 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai logika capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam memahami unicorn atau start-up bervaluasi lebih dari 1 miliar dolar AS terbalik.

Dalam debat kedua, Prabowo sempat menyatakan keberadaan unicorn dikhawatirkan akan melarikan uang di Indonesia ke luar negeri.

Menurut Kalla, justru keberadaan unicorn di Indonesia mampu mendatangkan modal dari luar negeri.

"Justru terbalik. Unicorn dalam praktik mendatangkan modal asing. Memang nanti akibat dari itu kalau ada keuntungannya tentu dibagi juga modal asing itu. Itu bisnis biasa, tapi intinya unicorn memasukkan modal asing ke dalam negeri dan itu yang kita memang minta," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (19/2/2019).

Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku Ketua Pengarah Panitia Nasional Penyelenggaraan Asian Games 2018 (Inasgoc).

Kompas/Priyombodo (PRI)
31-03-2017PRIYOMBODO Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku Ketua Pengarah Panitia Nasional Penyelenggaraan Asian Games 2018 (Inasgoc). Kompas/Priyombodo (PRI) 31-03-2017
Ia mencontohkan beberapa unicorn di Indonesia, seperti Bukalapak dan Go-Jek yang banyak menarik investor asing, seperti Softbank Vision Fund dan Alibaba Group.

Selain itu, kata Kalla, keberadaa unicorn di Indonesia mampu membuka jutaan lapangan pekerjaan. Maka, lanjutnya, uang yang masuk ke dalam negeri terserap dengan mempekerjakan jutaan orang.

Baca juga: PSI: Prabowo Takut dengan Unicorn dan Investasi

Karena itu, Kalla mengatakan, kemunculan unicorn baru di Indonesia harus terus didukung.

"Karena memberikan lapangan kerja jutaan orang. Itu yang kita butuhkan. Dan kita bersyukur bahwa anak-anak muda kita yang mengerjakan itu," tutur Kalla.

Sebelumnya, pada debat capres putaran kedua Minggu malam, revolusi industri 4.0 menjadi salah satu bahasan hangat. Capres Jokowi dan Prabowo terlibat dalam debat mengenai kebijakan untuk memajukan industri perusahaan rintisan dalam negeri.

Jokowi sempat bertanya kepada Prabowo, "Infrastruktur apa yang akan Bapak bangun untuk mendukung pengembangan unicorn-unicorn Indonesia?"

Baca juga: Bukan Cuma Untuk Sebut Start Up, 5 Pengertian Lain Unicorn

Mendengar pertanyaan tersebut, Prabowo justru balik bertanya. "Yang Bapak maksud unicorn? Unicorn? Yang online-online itu ya?" tanya Prabowo.

Prabowo pun menanggapi bahwa pengurangan regulasi merupakan langkah yang tepat saat ini. Namun, di sisi lain Prabowo juga khawatir unicorn bisa membawa uang Indonesia lari ke luar negeri.

“Jadi, kalau ada unicorn, ada teknologi hebat, saya khawatir ini lebih mempercepat nilai tambah uang-uang kita nanti lari ke luar negeri. Ini yang saya khawatir. Silakan Anda ketawa, tapi ini masalah bangsa, kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia,” kata Prabowo.

Kompas TV Unicorn atau perusahaan rintisan bernilai hingga 1 miliar dollar Amerika Serikat, memberikan sumbangan terhadap penerimaan negara tak main-main. Namun sayangnya, kebanyakan adalah barang impor. Produk lokal baru sebesar 10% dari seluruh total penjualan daring.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com