Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Nilai Sangat Mungkin Soal Debat Bocor

Kompas.com - 18/02/2019, 17:40 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto- Sandiaga Uno, Fadli Zon melihat kemungkinan bocornya soal debat pilpres. 

"Karena juga bisa bocor dong. Di sini orang ujian nasional aja bisa bocor. Bisa yang lain-lain juga bocor. Walaupun mau bersumpah-sumpah enggak bocor tetap aja bocor," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/2/2019).

"Jadi menurut saya tingkat kebocoran soal itu sangat mungkin. Ya belum ada bukti, tapi saya yakin kok kita ini orang yang sudah lama di Indonesia yang begitu-begitu bisa terjadi," lanjut dia.

Baca juga: Panelis dan Moderator Debat Pilpres Tanda Tangani Pakta Integritas Jaga Kerahasiaan Soal Debat

Karena itu, Fadli mengusulkan agar soal debat pilpres langsung bersumber dari capres dan cawapres yang berdebat. Karena itu pula, menurut Fadli, peran panelis tak diperlukan.

Ia mencontohkan pada debat ketiga antara cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno. Ia mengusulkan Ma'ruf dan Sandiaga sama-sama dipersilakan mengajukan pertanyaan.

Baca juga: Sandiaga Tak Menyangka Prabowo 6 Kali Apresiasi Jokowi Saat Debat

"Cawapres Pak Ma'ruf Amin punya pertanyaan kepada Pak Sandiaga Uno, saya mau tanya soal ini, terus dijawab begini, terus dijawab lagi. Ada berapa pertanyaan dari Pak Ma'ruf Amin, ada berapa pertanyaan dari Pak Sandiaga Uno, yang penting terkait dengan tema itu, pendidikan," kata Fadli.

"Moderator itu adalah mengatur jatah berbicara dan mengatur lalu lintas sesuai dengan tema. Tapi temanya bebas. Pendidikan ya ngomong aja sebebas-bebasnya mengenai pendidikan," lanjut Wakil Ketua Umum Gerindra itu.

Kompas TV Sudah dua kali debat calon presiden berlangsung. Minggu (17/2) malam tadi debat mengambil tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. Tema yang diakui tim pendukung capres 01 maupun 02 sudah dikuasai oleh calon presiden mereka. Lalu siapakah yang keluar dengan argumen yang lebih memuaskan? Simak ulasannya dalam Sapa Indonesia Pagi bersama analis politik Effendi Gazali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com