Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didampingi Mantan Gubernur Jateng, Prabowo Berkunjung ke Purbalingga

Kompas.com - 13/02/2019, 23:00 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berkunjung ke beberapa desa di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (13/2/2019), dari Desa Panaruban hingga Desa Slinga.

Dalam kunjungannya itu, Prabowo didampingi mantan Gubernur Jawa Tengah Letjen TNI (Purn) Bibit Waluyo.

Selain itu, ada pula Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Sugiono, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Abdul Wachid, dan para anggota DPR koalisi Indonesia Adil Makmur.

Saat tiba di Purbalingga, Prabowo disambut warga sekitar di sepanjang jalan.

Tak segan, Prabowo juga membuka kaca mobilnya untuk menyapa dan bersalaman secara langsung dengan warga.

Baca juga: Prabowo: Saya bersumpah, Saya Akan Pimpin Pemerintahan yang Antikorupsi

Bahkan, sesekali ia turun dari mobilnya untuk berdialog dengan warga yang menyambutnya di sepanjang jalan menuju Desa Slinga yang merupakan titik kegiatan Prabowo di Kabupaten Purbalingga.

Seusai berdialog singkat dengan warga sekitar, Prabowo kembali melanjutkan perjalanannya menuju lapangan Desa Slinga.

Setibanya di lokasi kegiatan, Prabowo langsung disambut ribuan warga yang telah menunggunya. Ia pun menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan yang begitu meriah diberikan oleh warga Purbalingga.

"Bapak ibu sekalian rakyat Slinga, Kabupaten Purbalingga, yang saya hormati dan saya cintai, saudara-saudara sekalian para tokoh agama dan tokoh masyarakat, terima kasih atas sambutan yang telah kalian berikan kepada saya dan rombongan yang begitu meriah dan baik," ujar Prabowo seperti dikutip dari siaran pers tim media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Rabu (13/2/2019).

Baca juga: Jelang Debat kedua, Timses Prabowo Sasar Kelemahan Jokowi di Sektor Energi

Ia sempat mengungkapkan perasaannya yang dekat dan akrab dengan masyarakat Jawa Tengah. Sebab, ia juga memiliki darah Banyumas dari ayahnya, yakni Soemitro Djojohadikusumo.

Dalam kesempatan itu ia menegaskan bahwa masyarakat harus menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 17 April 2019.

Hal itu, kata Prabowo, merupakan salah satu upaya dalam merebut kedaulatan rakyat Indonesia, khususnya di bidang ekonomi.


"Negara kita dalam keadaan sulit dan susah benar? Benar. Kalian merasakan? Apakah kalian merasakan kehidupan sudah baik atau tidak? Tidak. Apakah sudah adil atau belum? Kita harus merebut kedaulatan kita, rakyat Indonesia harus berdaulat," kata Prabowo di hadapan ribuan warga.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk berjuang bersama merebut kedaulatan serta ikut berjuang bersama menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Itulah perjuangan saya dengan Sandiaga Uno. Itulah perjuangan kami-kami semua. Kami tidak rela melihat rakyat kita ada yang sulit mencari makan. Rakyat kita berhak mendapatkan keadilan dan kemakmuran. Negara kita sangat kaya, tapi kekayaan kita tidak tinggal di Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com