Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Johar Arief

Produser Program Talk Show Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Wartawan dan saat ini produser program talk show Satu Meja The Forum dan Dua Arah di Kompas TV ? Satu Meja The Forum setiap Rabu pukul 20.00 WIB LIVE di Kompas TV ? Dua Arah setiap Senin pukul 22.00 WIB LIVE di Kompas TV

Kebocoran Anggaran, Bagaimana Cara Menutupnya?

Kompas.com - 13/02/2019, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Polemik infrastruktur

Masalah pembangunan infrastruktur dan impor pangan juga menghangat jelang debat pilpres kedua. Kedua hal ini turut diperdebatkan pada panggung Satu Meja The Forum, Rabu (13/2/2019).

Pembangunan agresif infrastruktur yang dilakukan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang tidak terjadi pada masa-masa pemerintahan sebelumnya, khususnya jalan tol, diklaim tidak tepat oleh kubu penantang.

Beban utang yang meningkat drastis untuk pembangunan infratrustur, multiplier effect yang tidak muncul dari pembangunan infrastruktur, penggunaan tenaga kerja asing pada proyek infratrustur, nilai proyek yang kemahalan, masalah alih fungsi lahan produktif untuk pembangunan jalan tol, hingga mahalnya tarif yang dikenakan kepada pengguna jalan tol mendapat kritik bertubi-tubi dari kubu penantang.

Pembangunan infrastruktur oleh pemerintah dinilai tidak mampu memicu perekonomian, bahkan sebaliknya. Walhasil, pertumbuhan ekonomi tidak mampu mencapai angka 6 persen. Pemerintah, kata oposisi, seharusnya menggunakan cara lain dalam membangun infrastruktur tanpa berutang yang pada akhirnya tidak membebani rakyat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam berbagai kesempatan menjelaskan bahwa utang pemerintah masih berada dalam batas kemampuan dan kewajaran. Utang tersebut dikelola dengan prinsip kehati-hatian dan diperuntukkan bagi investasi yang bersifat produktif seperti pembangunan infrastruktur.

Pembangunan infrastruktur sendiri bukan merupakan investasi yang bisa langsung menghasilkan, namun dampaknya positifnya akan dirasakan dalam jangka panjang. Percepatan pembangunan infratruktur, menurut Sri Mulyani, tidak akan bisa terlaksana tanpa utang.

Pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi seharusnya memiliki hubungan timbal balik. Pembangunan infrastruktur menimbulkan ekspansi ekonomi melalui efek multiplier.

Sementara ekspansi ekonomi menimbulkan kebutuhkan akan pengembangan infrastruktur untuk menyerap aliran barang dan manusia yang bersirkulasi dalam perekonomian.

Polemik pangan

Hal lainya yang tak kalah sengit diperdebatkan adalah masalah impor pangan. Kubu oposisi bahkan memberi gelar rezim impor kepada pemerintahan Jokowi.

Pemerintah, kata oposisi, bukan hanya gagal merealisasikan janjinya untuk swasembada pangan, namun juga tak mampu menyetop impor pangan yang diperkirakan akan terus berlangsung hingga akhir periode pemerintahan Jokowi.

Kebijakan ini pun memunculkan kecurigaan adanya kekuatan yang mengendalikan kebijakan impor, yang menikmati gurihnya keuntungan dari permainan impor.

Kubu petahana beralasan impor dilakukan untuk menjaga stok pangan demi menstabilkan harga pangan.

Produksi pangan hingga kini diakui belum mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Penyebabnya, konversi lahan pertanian sebanyak 30 persen membuat produksi pangan dalam negeri turun dengan persentase yang sama.

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Johnny G Plate, mengakui permasalahan konversi lahan terkuak dalam rapat kabinet. Di atas kertas, lahan pertanian seakan bertambah, namun di lapangan tidak. Karena itu lah diputuskan untuk mengimpor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com