Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Komnas Perempuan, Ini yang Menyebabkan Munculnya Penolakan RUU PKS

Kompas.com - 06/02/2019, 18:46 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyebutkan, ada penyebaran berita bohong atau hoaks yang memicu munculnya penolakan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS).

Komisioner Komnas Perempuan Mariana Amiruddin mengatakan, pembicaraan mengenai RUU itu tidak gaduh saat mereka melakukan Pawai Akbar untuk mendesak pembahasan rancangan UU itu.

Pawai Akbar tersebut digelar pada 8 Desember 2018.

Baca juga: 5 Poin Ini yang Dinilai Perlu Dikritisi Publik Terkait RUU PKS

"Kami cuma melihat ada polanya saja. Jadi akhir tahun 2018 itu kan tidak ada orang yang bereaksi ketika ada gerak bersama itu," kata Mariana di Kantor Komnas Perempuan, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).

"Enggak ada reaksi, sampai akhirnya awal Januari ada reaksi dari DPR dan KPPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk membahas dan mengesahkan RUU," lanjut dia.

Namun, Mariana mengungkapkan, hoaks terkait RUU ini berkembang dengan pesat setelah debat pertama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Hoaks yang dimaksud salah satunya informasi yang menyebutkan bahwa RUU PKS berpotensi permisif atas perilaku seks bebas atau zina.

Baca juga: Penolakan terhadap RUU PKS Dinilai Hambat Pembahasan

"Tiba-tiba karena sibuk pilpres, abis debat capres, tiba-tiba hanya dalam 3 hari itu penolakan tersebar cepat. Bahkan sebelum ada (petisi) change.org itu sudah tersebar cepat," ujar Mariana.

Ia menilai, cepatnya penyebaran hoaks tersebut karena nuansa pilpres sehingga publik mudah dipengaruhi informasi yang beredar.

"Jadi kami melihatnya situasi politik memengaruhi kecenderungan masyarakat terburu-buru untuk menyimpulkan substansi RUU PKS dan mudah untuk dihasut," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com