Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Mekanisme Debat Bebas di Segmen Ke-4 Debat Kedua Pilpres

Kompas.com - 06/02/2019, 17:03 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan tim kampanye paslon menyepakati mekanisme debat bebas di segmen keempat debat kedua pilpres.

Menurut Ketua KPU Arief Budiman, dialokasikan waktu sebanyak 16 menit untuk durasi segmen keempat.

Segmen tersebut akan diawali dengan pemutaran film berdurasi sekitar 30 detik mengenai salah satu dari empat tema debat.

Baca juga: Hari Ini, KPU Kembali Gelar Rapat Persiapan Debat Kedua Pilpres

Film tersebut merupakan pengganti dari pertanyaan pemantik yang disusun panelis. Arief mengatakan, hanya akan ada satu tema yang diangkat dalam segmen keempat debat.

"Jadi nanti ada 4 video dikocok, nanti diambil satu, misalnya kena film (tema) pangan, ya sudah nanti (tema) pangan lah yang didiskusikan," kata Arief usai rapat debat kedua pilpres di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).

Setelah film diputar, moderator akan mempersilahkan kandidat untuk menanggapi dan saling melempar pertanyaan.

Baca juga: INFOGRAFIK: 8 Panelis untuk Debat Kedua Pilpres 2019

Tak ada pembatasan waktu dalam uraian yang disampaikan kandidat. Mereka diperbolehkan untuk menyampaikan pendapat dengan waktu yang cukup.

Namun demikian, moderator akan memastikan supaya kandidat mendapat porsi yang sama dan tidak ada yang lebih dominan.

"Masing-masing pihak dikasih waktu untuk menanggapi. Kemudian saling menanggapi respon yang udah diberikan," terang Arief.

Baca juga: Kedua Capres Dinilai Perlu Membahas Simpang Siur Data Dasar di Debat Kedua

Debat kedua pilpres akan digelar Minggu (17/2/2019). Peserta debat adalah calon presiden. Tema yang diangkat energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Debat akan diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta. Empat stasiun televisi akan menyiarkan debat, yaitu RCTI, JTV, MNC TV, dan INews TV.

Kompas TV Sebagian pihak menilai debat pertama Pilpres 2019 berlangsung kurang greget hingga BPN Prabowo-Sandiaga menawarkan format debat tarung bebas. Evaluasi telah dilakukan dan KPU memunculkan perubahan format<br /> cukupkah efektif menghidupkan jalannya debat kedua? KompasTV akan membahasnya bersama wakil ketua BPN Prabowo-Sandiaga Priyo Budi Santoso, wakil direktur saksi TKN Jokowi-Ma&#39;ruf Lukman Edy, dan analis komunikasi politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com