Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Minta Kadernya Semangat Menangkan Pileg dan Prabowo-Sandiaga

Kompas.com - 30/01/2019, 17:34 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR Jazuli Juwaini meminta kader partainya bersemangat memenangkan PKS serta pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hal itu disampaikan Jazuli di hadapan para calon anggota legislatif partainya, saat acara Konsolidasi Nasional Anggota DPR-DPRD PKS bertajuk "Menangkan PKS, Menangkan Indonesia", di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (30/1/2019).

"Karena itu menghadapi pemilu ini kita harus semangat untuk memenangkan PKS dan memenangkan Indonesia dengan memenangkan pasangan calon presiden nomor 02," ujar Jazuli.

Bagi PKS, kata Jazuli, pemilu lebih dari sekedar pesta demokrasi, melainkan sebuah ajang pertarungan eksistensi dalam berbagai aspek.

Baca juga: Anies Puji Kandidat Wagub PKS: Menjaga Etika dan Tak Lobi Kanan Kiri

"Buat kita pemilu bukan sekadar pesta demokrasi tapi pemilu merupakan pertarungan eksistensi, eksistensi dakwah, eksistensi kebenaran, eksistensi kebaikan, eksistensi kedulatan rakyat RI," jelasnya.

Salah satunya, ia menjelaskan bahwa pemilu merupakan ajang pertarungan eksistensi keadilan. Situasi saat ini, menurutnya, menunjukkan adanya hukum yang tebang pilih.

Oleh karena itu, Jazuli mengatakan PKS ingin menegakan penegakan hukum seadil-adilnya.

"Jika yang bersalah orang biasa, cepat-cepat dihukum, jika yang bersalah bukan kelompoknya cepat dihukum, tapi kalau yang bersalah orang kelompoknya atau orang yang punya posisi dibiarkan, ini lah sumber kehancuran yang akan ditentang oleh perjuangan Fraksi PKS," kata Jazuli.

Baca juga: Presiden PKS Akan Ajukan PK atas Ganti Rugi Rp 30 Miliar Fahri Hamzah

Selain itu, kondisi lainnya yang sedang diperjuangkan adalah kesejahteraan rakyat. Untuk itu, PKS berjanji akan mengedepankan rakyat Indonesia dalam hal pekerjaan, dibanding warga asing.

Jazuli tak menampik adanya hambatan yang mengganjal perjuangan kader partainya, seperti keterbatasan alat peraga kampanye (APK).

Namun, ia mengatakan bahwa keterbatasan tersebut tidak seharusnya menghalangi perjuangan para kader PKS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com