JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai berlebihan target Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk mendapatkan kursi 10 menteri jika Presiden Joko Widodo kembali terpilih.
"Kalau 10 berlebihan lah. Kalau ada partai mau ngambil 10, ya yang lain dapat apa kan, padahal sama-sama berjuang," kata Kalla saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (29/1/2019).
Ia mengatakan, biasanya dalam sebuah kabinet jatah kursi menteri dibagi dua antara kader partai dan golongan profesional.
Baca juga: Cak Imin: PKB Akan Beri 25 Juta Suara bagi Jokowi-Maruf
Kalla menambahkan jika ada satu partai yang mau mengambil 10 kursi menteri, maka kader partai lain tentu tak akan kebagian. Ia pun mengatakan pembagian jatah menteri merupakan hak prerogatif Presiden.
"Dalam kabinet, seperti sekarang, itu antara profesional dan politisi dibagi 2. Jadi sekarang ini, yang politisi kira-kira 16-17, setengah lah," kata Kalla.
Baca juga: Jika Jokowi Terpilih, PKB Targetkan Dapat 10 Kursi Menteri
"Dan Presiden kan mempertimbangkan sejauh mana upaya partai itu memenangkan presiden terpilih, selalu begitu," lanjut dia.
Sebelumnya, Muhaimin menargetkan partainya bisa mendapat 10 kursi menteri apabila pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin terpilih pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
"Para ibu kalau kumpul lalu berdoa, doanya manjur. Semoga PKB bisa dapet 10 kursi menteri," kata Muhaimin, usai audiensi PC Muslimat NU, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (27/1/2019), seperti dikutip dari Antara.
Baca juga: Jokowi: 91 Persen Kader PKB Pilih Jokowi-Maruf
Dia mengatakan di Kabinet Indonesia Kerja (KIK), PKB mendapatkan empat kursi Menteri, yakni menteri pemuda dan olahraga (Menpora), menteri desa dan daerah tertinggal, menteri tenaga kerja dan transmigrasi (Menakertrans), dan menteri riset, teknologi dan perguruan tinggi (Menristek Dikti).
Pada kabinet nanti, menurut Muhaimin, PKB berharap mendapatkan menteri di beidang, keuangan, industri dan usaha kecil dan menengah (UKM).
PKB menginginkan menteri di bidang ekonomi dalam upaya mendukung ekonomi lebih cepat makmur dan sejahtera.
"Kalau menteri 10 terutama Menteri Keuangan agar ekonomi bisa lebih cepat makmur dan sejahtera," ujarnya.