Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Survei Nyatakan 96 Persen Penerima Manfaat Puas dengan Program BPNT

Kompas.com - 28/01/2019, 14:30 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil riset evaluasi pelaksanaan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sepanjang 2018 mengungkapkan bahwa 96 persen Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan 89 persen e-warong (agen warung yang melayani transaksi KPM) menyatakan puas terhadap pelaksanaan program tersebut.

Sejumlah indikator menunjukkan bahwa KPM dan e-warong merasakan bahwa proses BPNT saat ini semakin mudah dan nyaman sehingga mereka merasakan manfaat positif dari pelaksanaan BPNT.

Survei yang dilaksanakan oleh lembaga independen MicroSave Consulting Indonesia dalam kerangka kerja sama antara Kementerian Sosial RI dan Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) ini dilakukan pada periode Oktober-Desember 2018.

"Survei tersebut melibatkan sekitar 2.398 KPM dan 779 e-warong. Responden pun tersebar di 93 kota/kabupaten di 25 provinsi seluruh Indonesia," ujar Peneliti Senior MicroSave Consulting Elwyn Sansius Panggabean saat memaparkan hasil survei di Hotel Pullman Jakarta, Senin (28/1/2019).

Baca jugaPentingnya Sinkronisasi untuk Penyelenggaraan Bantuan Sosial

Selain itu, lanjut Elwyn, survei juga dilakukan dengan mewawancarai secara mendalam terhadap 30 responden di antara jumlah KPM dan e-warong tersebut.

Dalam acara pemaparan itu, hadir pula Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita. Menteri Agus mengungkapkan, tingkat kepuasan KPM dan e-warong yang tinggi tersebut linear dengan data angka kemiskinan BPS yang turun menjadi single digit, yakni sebesar 9,82 persen pada Maret 2018 dan 9,66 persen pada September 2018.

Selain itu, terbukti bahwa bansos yang diberikan oleh pemerintah melalui BPNT memberikan peluang usaha bagi pengusaha mikro khususnya wanita (sebesar 68 persen). Peluang tersebut pun mendorong pertumbuhan e-warong Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang pada akhirnya meningkatkan kemandirian masyarakat kurang mampu.

“Dari hasil survei ini kami patut bersyukur karena sebagian besar penerima manfaat merasa puas. Namun, tidak lupa juga kami harus memberikan ruang perbaikan untuk menjadikan program BPNT ini lebih baik di 2019,” ungkap Agus.

Baca jugaKemensos Kaji Penambahan Bantuan Energi dalam BPNT

Tepat sasaran 

Berdasarkan temuan dalam riset tersebut, masyarakat penerima manfaat menyatakan lokasi e-warong sudah cukup dekat dengan rumah KPM yang waktu tempuhnya rata-rata sekitar 10 menit. Hal ini tentu akan semakin memudahkan akses KPM dalam menerima bantuan.

“Selain itu, data menunjukkan bahwa bantuan nominal BPNT sebesar Rp 110.000 per bulan yang diterima oleh KPM telah pula membantu sekitar 12-29 persen kebutuhan pangan setiap keluarga,” papar Elwyn.

Peneliti Senior MicroSave Consulting Elwyn Sansius Panggabean saat memaparkan hasil survei terhadap program BPNT di Jakarta, Senin (28/1/2019).KOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN Peneliti Senior MicroSave Consulting Elwyn Sansius Panggabean saat memaparkan hasil survei terhadap program BPNT di Jakarta, Senin (28/1/2019).
Lebih lanjut, Elwyn menyatakan bahwa bahan pangan yang diterima KPM, yakni berupa beras dan/atau telur adalah kualitas premium dan pasokannya terjamin.

Temuan tersebut menjadi catatan perbaikan yang signifikan atas pelaksanaan program bantuan sosial pada 2017. Hal ini karena BPNT berhasil memperbaiki ketepatan dalam hal jumlah dan waktu penyaluran bantuan, pengurangan antrean, proses pencairan yang lebih cepat, serta pengurangan secara signifikan masalah teknis yang dihadapi seperti saldo kosong, kerusakan jaringan/sistem.

Kemudian dari sisi e-warong sebagai agen penyalur, mereka juga merasakan keuntungan yang lebih besar, yakni Rp 1,2 juta per bulan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mendapat Rp 1 juta per bulan.

Baca jugaKemensos Siap Bantu Memasarkan Produk KUBE

Ini terjadi karena e-warong mendapatkan kebebasan untuk memilih pemasok bahan pangan dari produsen langsung sehingga margin profit mereka menjadi lebih besar.

Namun demikian, peran Bulog juga dirasakan tetap penting karena memberikan kemudahan pembayaran sehingga membantu e-warong dalam mengelola modal kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com