Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pelitnya" Boediono dan Eksentriknya Bambang Kesowo dalam Ingatan Megawati...

Kompas.com - 24/01/2019, 09:49 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Bambang Kesowo yang eksentrik

Mega juga menceritakan pertemuannya dengan Bambang Kesowo, mantan Menteri Sekretaris Negara dalam Kabinet Gotong Royong. Mega mengenalnya sejak masih menjabat sebagai wakil presiden.

Dulu, Mega mendapati kondisi administrasi kantor wapres yang carut marut. Keuangan kantor wapres sendiri dalam kondisi minus.

"Waktu itu saya pikir 'Aduh kok saya ini ketiban sampah'. Apa dipikir enak? Waktu itu lho masih dalam krisis terus saya jadi wapres," ujar Mega.

Baca juga: Cerita Purnomo Yusgiantoro tentang Megawati yang Tak Takut Peristiwa 9/11

Mega pun merasa membutuhkan sekretaris wakil presiden. Pemikirannya ini juga berasal dari pengalaman ayahnya, Soekarno, yang memiliki sekretaris. Mega kemudian meminta saran kepada Moerdiono, mantan Menteri Sekretaris Negara pada era Soeharto.

Moerdiono yang kemudian menyarankan nama Bambang Kesowo.

"Tetapi Pak Moer bilang, ini orangnya nanti lihat deh. 'Kenapa?' saya bilang. (Kata Pak Moer) ya hampir sampai ke tingkat eksentrik. Lho kok orang eksentrik diberikan kepada saya ya?" ujar Mega.

Namun akhirnya Mega memberi kesempatan. Bambang pun datang ke rumah dinas wapres dengan setelan jas lengkap. Dia kemudian duduk menyilangkan kaki sambil memangku buku note dan pulpen.

Baca juga: Kenangan Yusril Saat Jadi Menteri, Dipanggil Adik oleh Megawati

"Pakai pulpen tek tok tek tok itu. Saya bilang tengil juga nih orang," kata Mega.

Mega menyampaikan kepada Bambang bahwa dia menawarkan posisi sekretaris wakil presiden. Namun, Bambang harus bekerja dalam kondisi keuangan kantor wapres yang minus.

Ia memberi waktu tiga hari bagi Bambang untuk memutuskan. Jika mau, Bambang tinggal datang dan langsung bekerja tanpa harus melapor lagi. Tiga hari kemudian, Bambang muncul di hadapan Megawati dan menerima jabatan itu.

Setelah Megawati menjadi presiden, Bambang pun diangkat menjadi mensesneg. Bambang menjadi salah satu menteri yang paling berkesan dalam ingatan Megawati.

Dik Yusril

Para mantan menteri tertawa mendengar cerita Mega, seolah dibawa kembali ke masa pemerintahan yang lalu. Setelah menceritakan Boediono dan Bambang Kesowo, Megawati bercerita tentang Yusril yang dia panggil 'adik'. Yusril kebetulan ikut duduk di sebelahnya dalam peluncuran buku itu.

"Kalau Pak Yusril lain lagi," kata dia.

Kepada Yusril, Mega ingat pernah mewanti-wanti untuk tidak mencampurkan urusan partai dengan pemerintahan. Sejak awal, Mega sudah meminta komitmen Yusril atas hal itu.

"Saya bilang, 'Dek kamu kan ketum PBB. Kangan kamu bawa urusan partai ya ke kabinet saya. Saya bos kan presiden, kamu menteri saya. Setuju gak?'," ujar Mega menirukan ucapannya kepada Yusril saat itu.

"Karena saya butuh urusan hukum tata negaramu. Kata dia 'Iya mba, baik'. Dia jalan juga tuh," lanjut Mega.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com