Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Yusril Saat Jadi Menteri, Dipanggil Adik oleh Megawati

Kompas.com - 23/01/2019, 19:44 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra mengenang masa-masa menjadi Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia di era Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri.

Berbagai cerita disampaikan Yusril dalam perayaan ulang tahun Megawati yang ke-72 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Salah satunya adalah Megawati yang selalu memanggilnya dengan sebutan adik sebab saat itu Yusril merupakan anggota kabinet termuda.

"Saya ditelepon Ibu Mega masuk kabinet. Mungkin saya anggota kabinet paling muda. Dan disuruh memimpin departemen terbesar, memiliki 27 ribu pegawai di Indonesia. Berat sekali tantangan pada kami waktu itu," kenang Yusril.

Baca juga: Megawati: Katanya Bu Mega Nenek-nenek, tetapi Milenial Juga Ya...

"Ibu mega banyak memberikan bimbingan dan nasihat. Dan selalu saya dipanggil adik. Lama manggil saya begitu," lanjut dia.

Yusril menambahkan, beberapa tugas laksanakan saat menjabat Menteri Kehakiman dan HAM. Menurut Yusril yang paling berat adalah saat memisahkan lembaga pengadilan dari pemerintah ke Mahkamah Agung.

Baca juga: Megawati: Kenapa Ya, Perempuan Indonesia Tidak Mau Jadi seperti Saya?

Selain itu, Yusril mengatakan di masa Megawati juga terjadi amandemen UUD 1945 secara masif. Akibatnya, banyak peraturan perundang-undangan yang disesuaikan dengan perubahan tersebut.

"Sehingga, tugas menyusun merancang peraturan perundang-undangan itu bertumpuk-tumpuk, disiapkan dalam masa pemerintahan Ibu Mega. Banyak lembaga diciptakan, Mahkamah Konstitusi, PPATK, dan banyak lagi, juga pemisahan TNI-Polri. Itu berat sekali," lanjut Yusril.

"Alhamdulillah atas bimbingan, tidak putus-putusnya memberikan arahan. Saya sering datang ke rumah Ibu Mega. Saya dengan almarhum Bang Taufiq Kiemas sering diolok-olok. 'Yusril, apa lagi kau datang ke sini'," lanjut Yusril.

Kompas TV Suasana akrab terjalin didalam ruang tunggu VIP menjelang debat pilpres. Pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo -Sandi melakukan sesi foto bersama dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarno Putri dan Puan Maharani. Saat tiba Prabowo dan Sandi berjabat tangan dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarno Putri dan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy. Tampak pula Puan Maharani melakukan swafoto bersama Prabowo Subianto, Sandiaga Uno dan Megawati Soekarno Putri. Istri Sandiaga Uno, Nur Asia juga ikut terlihat dalam sesi swafoto ini. Keakraban suasana di ruang tunggu VIP antara pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo- Sandi dengan Megawati Soekarno Putri dan Puan Maharani diunggah oleh Anggota Dewan Pengarah TKN Pramono Anung dalam akun twitternya. Sebelum debat, pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga menyempatkan diri untuk berfoto bersama. Sesi foto ini dilakukan setelah pasangan Jokowi- Ma'ruf tiba di ruang tunggu VIP. Jokowi dan Prabowo juga terlihat berjalan bersama memasuki ruang debat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com