Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Hasil Analisis Rekaman CCTV Bom di Rumah Pimpinan KPK Masih Kabur

Kompas.com - 23/01/2019, 23:25 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Polri telah menerima hasil analisa rekaman kamera pemantau (CCTV) di kediaman Laode M. Syarif di Jalan Kalibata Selatan, Pancoran, Jakarta Selatan dari Kepolisian Inggris.

Dedi menuturkan, hasil analisa Call Detail Record (CDR) CCTV dari Kepolisian Inggris belum begitu jelas.

“Hasilnya bayang-bayang semua, gambar orang bayang-bayang, sehingga wajahnya, bentuk badannya, bajunya belum bisa dilihat dengan baik,” tutur Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (23/1/2019).

Baca juga: CCTV Tak Rekam Jelas Pelempar Bom Molotov di Rumah Wakil Ketua KPK

Menurut Dedi, saat ini tim Laboratorium Forensik Polri masih mendalami hasil analisis Kepolisian Inggris.

Bila hasil analisis yang dilakukan oleh Polri belum jelas, lanjut Dedi, akan kembali dikirim ke Inggris untuk dianalisis lebih lanjut.

“Jika laboratorium tidak bisa, Inafis tidak bisa, baru kita kirim lagi kesana (Kepolisian London, secepatnya akan dikirim lagi,” kata Dedi.

Baca juga: Polisi Alami Kendala Saat Telusuri Sidik Jari pada Bom Molotov di Rumah Wakil Ketua KPK

Kepolisian RI akan bekerja sama dengan Kepolisian Inggris untuk mendalami CDR CCTV di kediaman pimpinan KPK.

Dedi menuturkam, kemampuan teknologi untuk menganalisa hasil CDR CCTV di Indonesia belum maksimal dan mendukung.

Sejauh ini, tambah Dedi, Polisi telah memeriksa 18 saksi terkait teror yang terjadi di kediaman dua Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo dan Laode M Syarif.

Baca juga: INFOGRAFIK: Teror Bom terhadap Dua Pimpinan KPK

Pada 9 Januari 2019, dua rumah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo dan Laode M Syarif mendapatkan teror.

Rumah Ketua KPK Agus yang berada di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Kota Bekasi mendapat teror berupa benda mirip bom paralon yang disangkutkan ke pagar rumah pada pukul 05.30 WIB.

Adapun, rumah Wakil Ketua KPK Laode yang berada di Jalan Kalibata Selatan, Jakarta Selatan dilempari dua bom molotov pada Rabu dini hari.

Kompas TV Polisi masih buru pelaku teror bom di dua rumah pimpinan KPK, Polisi akan membuat sketsa wajah untuk mengungkap identitas pelaku terror. Kepolisian akan membuat sketsa wajah pelaku teror bom pipa palsu di rumah pimpinan KPK, berdasarkan keterangan saksi yang mencurigai 2 orang di sekitar lokasi sebelum kejadian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com