Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Pindah Suara Pascadebat Capres-Cawapres

Kompas.com - 21/01/2019, 08:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TAK banyak yang sadar, paparan hasil survei pasangan capres-cawapres yang dilakukan sejumlah lembaga survei selalu merujuk pada hasil akhir. Ada yang luput dari perhatian, yakni pemilih bimbang. Jumlahnya signifikan: sekitar 44 persen, di atas 80 juta pemilih.

Ini adalah kelompok yang masih sangat mungkin berubah pilihan. Siapa yang meraihnya, dialah pemenangannya!

Mari kita cermati.

Hasil survei Litbang Kompas terakhir yang dikeluarkan pada Oktober 2018 lalu mendapatkan, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf 52,6 persen, sementara Prabowo-Sandi 32,7 persen. Yang belum menentukan pilihan atau merahasiakan sebanyak 14,7 persen.

Survei dilakukan dengan tingkat kesalahan (margin of error) sebesar 2,8 persen.

Melihat angka-angka ini, kita akan cenderung menyimpulkan bahwa pemenangnya adalah Jokowi-Ma’ruf. Elektabilitasnya sulit dikejar dalam tiga bulan ke depan.

Padahal, ada data lain yang tidak banyak diperhatikan orang dari hasil survei tersebut. Ada pemilih yang masih bimbang menentukan pilihan.

Selain 14,7 persen yang disebut dengan undecided voters alias pemilih yang belum menentukan pilihan, masih ada soft-voters atau yang lebih dikenal dengan swing-voters, yaitu mereka yang masih mungkin berubah pilihan.

Swing-voters ada di pemilih Jokowi maupun Prabowo. Jumlahnya 30,7 persen pada pemilih Jokowi-Ma'ruf dan 34,2 persen pada pemilih Prabowo-Sandi. Jika dikaitkan dengan nirpencuplikan survei alias (margin of error), plus-minus angka ini bisa disimpulkan sekitar 30 persen bagi keduanya.

Apa artinya?

Jika digabungkan dengan undecided-voters yang 14,7 persen maka jumlah total pemilih dalam pemilihan umum yang masih bisa mengubah pilihannya sampai hari pencoblosan 17 April 2019 nanti adalah 44,7 persen. Angka yang luar biasa, jumlahnya di atas 80 juta pemilih!

Bisa disimpulkan, 80 juta pemilih Indonesia saat ini, baik yang sudah menentukan pilihannya maupun yang belum, bisa mengubah pilihannya di saat-saat terakhir.

Ini yang menyebabkan kemenangan capres-cawapres 2019 sesungguhnya belum dapat diyakini.

Indikator Politik dan SMRC, misalnya, memotret pemilih bimbang (swing voters ditambah undecided voters) di atas 30 persen.

Merebut suara pemilih

Lalu bagaimana merebut suara pemilih?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com