Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/01/2019, 00:45 WIB
Agie Permadi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com — Calon wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengunjungi Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, guna menghadiri dukungan warga Desa Cigugur Girang terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Minggu (20/1/2019).

Dalam sambutannya, Ma'ruf Amin percaya bahwa dukungan yang mengalir terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf Amin tidak hanya di Desa Cigugur Girang, tapi juga warga Jawa Barat.

"Saya percaya bukan hanya Cigugur Girang saja, tapi warga Jabar mereka semua ngahiji di no 1," kata Ma'ruf optimistis.

Menurut dia, sosok Jokowi pantas didukung karena visinya yang akan membawa Indonesia maju dan sejahtera. Jika ada yang menegasikan soal pembangunan infrastruktur yang selama beberapa tahun ini dibangun Jokowi, Ma'ruf menyebut mereka ini "ngelindur".

Baca juga: Kiai Maruf Amin Lantik Pengurus Arbi se-Jawa Barat

"Bukan hanya visi, tapi (Jokowi) sudah berbuat sejak 2014. Walaupun ada yang menegasikan, padahal beliau sudah membangun infrastruktur dan tol Trans-Jawa, Trans-Sumatera, bahkan Trans-Papua, tapi ada yang bilang, enggak ada tuh," tuturnya.

"Saya bilang ente tidur kali ya, banyak orang tidur, bangun baru bangun ngelindur, makanya enggak tahu apa-apa," imbuhnya.

Ma'ruf juga menyebutkan program bentukan Jokowi dalam pemerintahannya saat ini, seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan program lainnya, sudah bergulir dalam pemerintahannya saat ini.

Selain itu, lanjut Ma'ruf, Jokowi juga berencana akan memajukan bidang pertanian dengan memberikan akses lahan dan membuat undang-undangnya agar tanah rakyat bisa dijaga dan dilindungi.

"Karena banyak sekali itu tanah rakyat dirampas, kalau ada yang rampas akan diberikan sanksi," tuturnya.

Baca juga: Maruf Amin Siap Berdebat Tanpa Kisi-kisi Pertanyaan

Ke depan, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin berencana untuk memberikan nilai tambah terhadap produk-produk pertanian masyarakat, seperti kopi dan coklat.

Menurutnya, produk pertanian berupa kopi dan coklat ini memiliki nilai tambah. Ma'ruf mencontohkan, seperti halnya kopi yang dijual lima dolar perkilonya. Kopi tersebut diolah oleh orang lain yang kemudian dijual lagi di Indonesia dengan harga percangkir sebesar Rp 50.000.

"Padahal, satu kilo itu bisa mencapai 60 cangkir. Jika dikalikan Rp 50.000 berapa? Itu Rp 3 juta. Berarti kopi ini ada nilai tambahnya. Ada Rp. 2.900.000 lebih, yang sementara ini diberi ke orang lain, besok kita ambil berikan ke petani kita," kata Ma'ruf.

"Begitu juga coklat dijual seribu, dijual ke Indonesia harganya Rp 20.000. Berarti ada nilai tambah Rp 19.000, tapi yang menikmati bukan petani kita tapi orang lain, maka besok kita ubah, harga itu harus diberikan ke petani kita. Insya Allah," imbuhnya.

Kata Ma'ruf, Jokowi sudah membuktikan dan ingin melakukan sejumlah perbaikan agar Indonesia ini maju dan lebih sejahtera.

"Karena itu, saya mau diajak Pak Jokowi untuk jadi calon wakil presiden Republik Indonesia, karena saya percaya Jokowi sudah meletakan patok-patoknya dan fondasinya yang nanti di dalam periode kedua akan dilanjutkan. Pertama saya katakan sebagai pembangunan, milestone, tonggak. Kedua maximize utility, artinya memperbesar, memaksimalkan manfaat itu," pungkasnya.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com