Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Debat Selanjutnya Tak Perlu Banyak Bocoran Soal, Jangan seperti Bimbel

Kompas.com - 18/01/2019, 06:33 WIB
Diamanty Meiliana

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menyarankan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak terlalu banyak memberikan bocoran soal debat-debat selanjutnya kepada tim sukses masing-masing pasangan capres-cawapres.

"Jangan terlalu banyak bocoran soal. Bolehlah arahnya apa, tapi jangan terlalu (banyak bocoran) supaya lebih memberikan impact leadership," kata Wapres JK usai menyaksikan nonton bareng debat capres-cawapres di kediaman dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (17/1) malam, dikutip dari Antara.

Baca juga: Paslon 02 Interaktif dalam Debat Pertama, tetapi Prabowo Lebih Dominan daripada Sandiaga

JK mengatakan, seharusnya dalam debat tidak perlu diberikan bocoran pertanyaan atau kisi-kisi sehingga pada saat debat berlangsung, kemampuan capres dan cawapres dalam menjawab atau menanggapi pertanyaan secara spontan dapat terlihat.

Selain itu, untuk menunjukkan kemampuan memimpin dari masing-masing pasangan calon, Wapres mengatakan para peserta debat pilpres harus lebih banyak berdiskusi.

"Ya sebaiknya jangan terlalu banyak (bocoran soal), pemimpin itu harus mengambil sikap pada waktu debat. Kadang-kadang tidak perlu persiapan. Diskusi ini harus mencerminkan itu. Kalau terjadi begini harus bagaimana," jelasnya.

Baca juga: Debat Pertama, Jokowi Mendominasi dan Lebih Lama Berbicara Dibandingkan Ma’ruf Amin

Sejak awal Wapres JK dengan tegas menolak kebijakan KPU yang memberitahukan bocoran soal debat kepada masing-masing tim sukses pasangan capres-cawapres.

Menurut JK, debat pilpres tampak seperti bimbingan belajar bagi siswa yang akan mengikuti ujian sehingga harus diberikan kisi-kisi soal.

Padahal, seharusnya debat menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk menilai kompetensi para capres-cawapres untuk dapat dipilih pada Pilpres 2019.

"Ya soal yang dikasih 20, yang akan dipilih lima, jadi kayak bimbingan belajarlah gitu," ujarnya.

Baca juga: Analis: Hasil Debat Capres akan Pengaruhi Gerak IHSG Hari Ini

Debat perdana capres-cawapres, sebagai bagian dari kampanye Pilpres 2019, dimulai pukul 20.00 WIB dengan mengusung tema hukum, hak asasi manusia, korupsi, dan terorisme.

Masih terdapat empat kali debat sebagai rangkaian kampanye, yakni satu kali debat pasangan calon, dua kali debat calon presiden, dan satu kali debat calon wakil presiden.

Kompas TV Debat pertama capres dan cawapres 2019 telah usai. Bersama dengan narasumber, Aiman akan mengulas fakta dan data yang telah dipaparkan saat debat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com