Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Debat Pilpres Diadakan untuk Kali Pertama di Indonesia...

Kompas.com - 17/01/2019, 10:35 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ajang debat dalam rangkaian kegiatan pemilihan presiden (pilpres) merupakan acara yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat luas. Debat diharapkan dapat memperlihatkan visi misi calon presiden dan calon wakil presiden, termasuk penguasaan isu yang dibahas.

Momen debat tentu saja perlu dimanfaatkan untuk menarik hati rakyar agar nantinya bisa menentukan pilihan. Berbagai materi debat dikemas dengan apik oleh masing-masing tim sukses masing-masing kubu.

Malam ini, Kamis (17/1/2019) diadakan debat pertama Pilpres 2019, yakni pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Terdapat tiga isu yang akan dibahas, yakni persoalan hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, dan terorisme.

Terlepas dari debat Pilpres 2019, tentu menarik untuk menelusuri seperti apa debat pilpres yang pertama digelar di Indonesia?

Dilansir dari Harian Kompas edisi 21 April 2004, debat ini pertama terjadi pada Pilpres 2014. Saat itu, untuk kali pertama dalam sejarah politik modern di Indonesia, seorang presiden dan wakil presiden akan dipilih langsung oleh rakyat.

Karena itu, perlu untuk mengenalkan visi, misi, dan program secara lisan maupun tertulis kepada masyarakat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003.

Baca juga: Bukan Jokowi-Prabowo, Penampilan Maruf Amin Dinilai Paling Ditunggu dalam Debat

Kendala ketika itu adalah, apakah perlu diadakan debat terbuka calon presiden dan wakil presiden ataukah menggunakan peraturan lain.

Berbagai usulan masuk ke Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara. Ada yang mengatakan agar peserta debat terbuka itu tidak harus calon presiden atau wapres, namun bisa diwakilkan pada tim kampanyenya.

Debat terbuka dilakukan

Setelah KPU membuat aturan yang jelas mengenai debat terbuka, tibalah saatnya untuk calon presiden-calon wakil presiden memaparkan visi dan misinya kepada masyarakat.

Akhirnya, KPU menyetujui usulan bahwa masing-masing pasangan calon perlu menyampaikan program dan visi misinya ke publik.

Pada Pilpres 2004, terdapat lima pasangan, yaitu Wiranto-Salahuddin Wahid, Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, Amien Rais-Siswono Yudo Husodo, Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla, serta Hamzah Haz-Agum Gumelar.

Acara debat calon pasangan presiden-wakil presiden yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum pada hari pertama
menampilkan pasangan Amien Rais-Siswono Yudo Husodo dan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (30/6). Debat ini dinilai tidak maksimal, antara lain karena waktu yang disediakan begitu terbatas. *** Local Caption *** Acara debat calon pasangan presiden wakil presiden yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari pertama tampil pasangan Amein Rais - Siswono Yudo Husodo dan Megawati Soekarnoputri - Hasyim Muzadi di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (30/6/2004). AGUS SUSANTO Acara debat calon pasangan presiden-wakil presiden yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum pada hari pertama menampilkan pasangan Amien Rais-Siswono Yudo Husodo dan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (30/6). Debat ini dinilai tidak maksimal, antara lain karena waktu yang disediakan begitu terbatas. *** Local Caption *** Acara debat calon pasangan presiden wakil presiden yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari pertama tampil pasangan Amein Rais - Siswono Yudo Husodo dan Megawati Soekarnoputri - Hasyim Muzadi di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (30/6/2004).
Ketika itu debat terbagi ke dalam dua fase. Artinya, tak serta merta debat dilakukan secara bersama-sama oleh lima pasangan calon.

Harian Kompas yang terbit pada 2 Juli 2004 menjelaskan mengenai pembagian itu. Pada hari pertama tanggal 30 Juni 2004, pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi tampil bersama pasangan Amien Rais-Siswono Yudo Husodo

Di hari kedua tanggal 1 Juli 2004, tampil tiga pasangan lain Hamzah Haz-Agum Gumelar, Susilo Bambang Yudhoyono- Jusuf Kalla, dan Wiranto-Salahuddin Wahid. Bertindak sebagai moderator Ira Koesno, dengan menghadirkan beberapa panelis dan banyak penonton.

Baca juga: Hadiri Deklarasi Dua DM di Sabuga, SBY Teringat Pilpres 2004

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com