Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Sosiolog, Hal-hal Ini yang Ingin Dilihat Publik dari 2 Paslon saat Debat

Kompas.com - 16/01/2019, 06:16 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo menegaskan, penyelenggaraan debat kedua pasangan calon Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 merupakan kepentingan publik.

Oleh karena itu, penyelenggaraannya harus menjawab keingintahuan masyarakat terhadap kedua paslon.

Menurut pandangannya, masyarakat tidak ingin mendengarkan hal-hal yang bersifat terlalu teknis terkait sistem pemerintahan.

Baca juga: Jokowi: Debat Aja Kok Pakai Latihan

Moderator, kata dia, bisa memotong jika calon mengemukakan hal yang bersifat terlalu teknis. 

"Memang kita enggak kepengin detail hal-hal teknis pemerintahan, kita juga mengharap, kalau dia tahu bagus, tapi kalau itu terjadi pertanyaan yang sifatnya sangat teknis, moderator intervensi, kan itu tugasnya moderator," terang Imam saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).

Baca juga: Jokowi dan Para Ketum Partai Bahas Debat Pilpres

Ia berpandangan, masyarakat ingin melihat bagaimana pendekatan kedua paslon memaparkan permasalahan bangsa secara komprehensif.

"Kita kepengin hal-hal yang sifatnya bird view, bagaimana melihat suatu masalah secara global dan masuk akal dan ada terobosan, bukan detail-detail data kayak pemaparan peneliti dalam memaparkan masalah," ungkap dia.

Sementara itu, dari segi personalitas masing-masing kandidat, dosen yang berpengalaman sebagai panelis debat Pilkada ini berpandangan terdapat empat hal yang ingin publik lihat.

Baca juga: Jelang Debat, Jokowi Bertemu Para Ketua Umum Partai

Pertama terkait seberapa besar keinginan kandidat untuk memahami dan menyelesaikan masalah di negara ini.

"Passion-nya itu, kan kepengen tahu nih, misalnya ngomongin tentang korupsi, dia passion-nya ada greget enggak sih, nah itu yang kepingin kita lihat," katanya.

Hal kedua menyangkut integritas calon pemimpin, sebab masyarakat ingin memiliki pemimpin yang jujur, tanggung jawab, dan adil.

Baca juga: Tim Jokowi Tantang Prabowo Buka-bukaan soal Penculikan Aktivis saat Debat

Berikutnya, kata Imam, adalah kemampuan atau kredibilitas orang tersebut dalam hal-hal teknis, jika terpilih memimpin negara ini nantinya.

Aspek terakhir adalah kepemimpinan. Ia menerangkan, calon pemimpin negara juga perlu memiliki kemampuan manajerial dalam membangun negara ini.

"Keempat leadership, kan dia harus membawa sebuah visi ke depan ini bukan hanya sekedar manajer kantor yang cuman ngantur hal-hal yang sifatnya teknis keseharian tapi kepengin ke depan mau dibawa (ke mana) negeri ini," jelas Imam.

Baca juga: Menghadap Jokowi di Istana, Mensos Akui Bahas soal Debat Capres

Debat perdana Pilpres 2019 akan diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 17 Januari 2019.

Debat tersebut akan dibagi ke dalam enam segmen. Tema yang diangkat pada debat pertama ini adalah penegakan hukum, korupsi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan terorisme.

Kompas TV Benarkah kubu Prabowo-Sandiaga menerapkan strategi &quot;Our Brand is Crisis&quot; dengan menilai situasi negara saat ini di tengah krisis?<br /> Seberapa efektifkah strategi ini?<br /> KompasTV akan membahasnya bersama juru bicara badan pemenangan nasional Prabowo-Sandi Ahmad Riza Patria, Direktur konten tim kampanye nasional Jokowi-Mar&rsquo;uf Fiki Satari serta pengamat psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com