JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara RI telah menangkap pembuat konten hoaks tujuh kontainer pembawa jutaan surat suara tercoblos.
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Brigjen Pol Albertus Rachmad Wibowo mengatakan, dari hasil pemeriksaan dan deteksi, suara yang beredar perihal surat suara tercoblos adalah seorang tersangka dengan inisial BBP.
“Suara yang beredar itu adalah suara tersangka BBP,” ujar Rachmad saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (8/1/2019).
Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka dalam Kasus Hoaks Surat Suara Tercoblos
Tersangka BBP, kata Rachmad, telah mengunggah baik berupa tulisan maupun rekaman audio suaranya soal 7 kontainer yang berisi surat suara yang telah tercoblos di beberapa platform di antaranya ada di Whatsapp group dan media sosial.
Rachmad mengungkapkan, setelah melakukan perbuatannya, tersangka berupaya untuk menutup akunnya, membuang ponsel beserta kartu SIM, dan melarikan diri.
“Tersangka yang tinggal di daerah Bekasi ini kami temukan pada tanggal 7 Januari 2019 sekitar pukul 02.30 WIB dini hari di wilayah Sragen,” kata Rachmad.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, tim Bareskrim Polri masih mendalami motif BBP membuat dan menyebarkan hoaks surat suara tercoblos.
Baca juga: Polisi Telusuri Grup WA yang Diduga Penyebar Hoaks Surat Suara Tercoblos
“Prinsipnya Direktorat Tindak Pidana Siber akan menuntaskan kasus penyebaran hoaks 7 kontainer setuntas tuntasnya,” kata Dedi.
Selain BBP, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim telah menetapkan tiga tersangka penyebar konten hoaks itu. Mereka ialah LS, HY, dan J yang ditangkap secara terpisah di Balikpapan, Kalimantan Timur; Bogor Jawa Barat; dan Brebes, Jawa Tengah.
Hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara pemilu yang sudah tercoblos tersebar melalui sejumlah platform, seperti YouTube dan WhatsApp.
Salah satunya tersebar melalui rekaman suara seorang lelaki yang menyatakan:
"Ini sekarang ada tujuh kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, mari sudah turun. Dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor 1, dicoblos Jokowi. Itu kemungkinan dari Cina itu. Total katanya kalau 1 kontainer 10 juta, kalau ada 7 kontainer 70 juta suara dan dicoblos nomor 1. Tolong sampaikan ke akses, ke pak Darma kek atau ke pusat ini tak kirimkan nomor telepon orangku yang di sana untuk membimbing ke kontainer itu. Ya. Atau syukur ada akses ke Pak Djoko Santoso. Pasti marah kalau beliau ya langsung cek ke sana ya".
Setelah KPU dan Bawaslu melakukan pengecekan bersama pihak Bea Cukai, dipastikan bahwa informasi tujuh kontainer surat suara pemilu yang sudah tercoblos adalah hoaks.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.